Rusia: NATO Coba Pancing Pertempuran di Baltik
Rusia: NATO Coba Pancing Pertempuran di Baltik
A
A
A
STOCKHOLM - Duta Besar Rusia untuk Swedia Viktor Tatarintsev mengaku khwatir dengan peningkatan aktivitas NATO di kawasan Baltik. Dirinya berpandangan, NATO sedang berusaha untuk memancing konflik dengan Rusia di wilayah tersebut.
"Ini adalah gejala nyata dari keinginan untuk menciptakan sebuah platform untuk memulai konflik yang bisa meningkat menjadi sesuatu yang lebih. Ini adalah tren yang berbahaya," kata Tatarintsev, seperti dilansir Sputnik pada Senin(22/6/2015).
Selain itu, dirinya juga mempertanyakan alasan-alasan negara Baltik dan Eropa timur, termasuk Swedia yang bersedia saja menjadi "gudang" senjata bagi NATO dan Amerika Serikat (AS). Dirinya menuturkan, Rusiapobia di Swedia dan negara lainnya telah membuat mereka bertindak tidak wajar.
"Anda semua bisa menyimpulkan siapa yang paling kuat. Sayangnya, Swedia sedang dihinggapi Rusiapobia, dan memiliki sikap antipati terhadap Rusia, lebih dari sebelumnya. Hal ini disebabkan kampanye propaganda yang agresif yang dilakukan oleh media Swedia," sambungnya.
Diplomat Rusia itu menuturkan bahwa Swedia tidak pernah menggubris semua perntanyaan yang diajukan. Menurutnya, hubungan Rusia dan Swedia saat ini sudah sangat-sangat beku, dan mendekati mati suri.
"Sayangnya, hubungan kedua negara tidak berubah. Saya kecewa, banyak yang bisa dilakukan. Tapi, itu bukan kesalahan Rusia, kami mencoba segalanya untuk membangun komunikasi. Namun, kami menghadapi sikap yang dingin, semua kontak tingkat menteri dibekukan," pungkasnya.
"Ini adalah gejala nyata dari keinginan untuk menciptakan sebuah platform untuk memulai konflik yang bisa meningkat menjadi sesuatu yang lebih. Ini adalah tren yang berbahaya," kata Tatarintsev, seperti dilansir Sputnik pada Senin(22/6/2015).
Selain itu, dirinya juga mempertanyakan alasan-alasan negara Baltik dan Eropa timur, termasuk Swedia yang bersedia saja menjadi "gudang" senjata bagi NATO dan Amerika Serikat (AS). Dirinya menuturkan, Rusiapobia di Swedia dan negara lainnya telah membuat mereka bertindak tidak wajar.
"Anda semua bisa menyimpulkan siapa yang paling kuat. Sayangnya, Swedia sedang dihinggapi Rusiapobia, dan memiliki sikap antipati terhadap Rusia, lebih dari sebelumnya. Hal ini disebabkan kampanye propaganda yang agresif yang dilakukan oleh media Swedia," sambungnya.
Diplomat Rusia itu menuturkan bahwa Swedia tidak pernah menggubris semua perntanyaan yang diajukan. Menurutnya, hubungan Rusia dan Swedia saat ini sudah sangat-sangat beku, dan mendekati mati suri.
"Sayangnya, hubungan kedua negara tidak berubah. Saya kecewa, banyak yang bisa dilakukan. Tapi, itu bukan kesalahan Rusia, kami mencoba segalanya untuk membangun komunikasi. Namun, kami menghadapi sikap yang dingin, semua kontak tingkat menteri dibekukan," pungkasnya.
(esn)
Explore More