Dituduh Separatis, Tentara Ukraina Tembak Kepala Ibu dan Anak
A
A
A
DONETSK - Dua tentara Ukraina telah mengaku membunuh dua perempuan, yakni seorang ibu dan anak di Ukraina timur. Ibu dan anak itu ditembak di bagian kepala dengan senapan mesin karena dikira separatis.
Dua warga desa Luganskoe, wilayah Donetsk yang ditembak mati itu adalah seorang ibu berusia 77 tahun dan putrinya yang berusia 45 tahun. Menurut kantor kejaksaan di Donetsk, dua perempuan itu tewas akibat peluru yang mengenai kepala mereka.
Sebuah penyelidikan diluncurkan oleh kantor kejaksaan setempat, yang berada di bawah yurisdiksi Pemerintah Ukraina. Dua tentara Ukraina itu kini telah ditahan.
”Telah ditetapkan bahwa pada tanggal 15 Juni, tentara memasuki rumah korban, yang mereka dicurigai sebagai simpatisan separatis, dan membunuh mereka dengan senapan mesin,” kata kantor kejaksaan setempat dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today, Kamis (18/6/2015).
Kedua tentara Ukraina itu telah didakwa atas tuduhan melakukan pembunuhan berencana. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman penjara tujuh tahun hingga penjara seumur hidup.
Sejak pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur berperang April 2014, jumlah korban tewas sudah mencapai hampir 6.500 orang. Angka itu merupakan perkiraan dari PBB.
Kesepakatan gencatan senjata di Ukraina timur sejatinya telah tercapai dalam perjajian di Minsk, Belarusia, pada bulan Februari 2015 lalu. Tapi, pertempuran sporadis terus berlanjut di wilayah tersebut.
Pada Rabu kemarin, Kementerian Pertahanan Republik Rakyat Donetsk atau pihak separatis pro-Rusia menyatakan bahwa pasukan Ukraina telah melanggar gencatan senjata tujuh kali dalam sehari.
Dua warga desa Luganskoe, wilayah Donetsk yang ditembak mati itu adalah seorang ibu berusia 77 tahun dan putrinya yang berusia 45 tahun. Menurut kantor kejaksaan di Donetsk, dua perempuan itu tewas akibat peluru yang mengenai kepala mereka.
Sebuah penyelidikan diluncurkan oleh kantor kejaksaan setempat, yang berada di bawah yurisdiksi Pemerintah Ukraina. Dua tentara Ukraina itu kini telah ditahan.
”Telah ditetapkan bahwa pada tanggal 15 Juni, tentara memasuki rumah korban, yang mereka dicurigai sebagai simpatisan separatis, dan membunuh mereka dengan senapan mesin,” kata kantor kejaksaan setempat dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today, Kamis (18/6/2015).
Kedua tentara Ukraina itu telah didakwa atas tuduhan melakukan pembunuhan berencana. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman penjara tujuh tahun hingga penjara seumur hidup.
Sejak pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur berperang April 2014, jumlah korban tewas sudah mencapai hampir 6.500 orang. Angka itu merupakan perkiraan dari PBB.
Kesepakatan gencatan senjata di Ukraina timur sejatinya telah tercapai dalam perjajian di Minsk, Belarusia, pada bulan Februari 2015 lalu. Tapi, pertempuran sporadis terus berlanjut di wilayah tersebut.
Pada Rabu kemarin, Kementerian Pertahanan Republik Rakyat Donetsk atau pihak separatis pro-Rusia menyatakan bahwa pasukan Ukraina telah melanggar gencatan senjata tujuh kali dalam sehari.
(mas)