Kemlu: Lokasi Kapal Pembawa 5 ABK Indonesia Sudah Diketahui
Kemlu: Lokasi Kapal Pembawa 5 ABK Indonesia Sudah Diketahui
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) menyatakan sudah mengetahui lokasi terakhir kapal MT Orkim Harmony yang hilang di perairan Malaysia, dimana di dalamnya terdapat lima Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia.
"Kami telah memperkirakan koordinat terakhir kapal tanker MT Orkim Harmony di sekitar Laut China Selatan," ucap Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI), Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataan tertulis yang diterima Sindonews, semalam.
Iqbal, dalam pernyataannya juga mengatakan, Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Johor, Malaysia, sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Johor dan POLRI dalam rangka menangani masalah ini.
Diplomat asal Lombok itu menambahkan, Kemlu sudah melakukan kontak dengan PT. Yudian Unggul Indonesia, agen yang mengirimkan kelima ABK tersebut.
Sama halnya dengan pemerintah Malaysia, agen juga menduga kapal tersebut telah dibajak, mengingat beberapa waktu sebelumnya terjadi insiden serupa di tempat yang sama.
"Pihak manning agent telah menghubungi semua kerabat dari kelima ABK dan memastikan bahwa pihak perusahaan akan tetap membayarkan gaji kelima ABK selama kapal dan awak belum ditemukan. Namun demikian mengenai masalah kompensasi tambahan di luar gaji akan dibahas kemudian," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal tanker yang membawa ribuan ton minyak tersebut hilang saat berlayar dari Singapura menuju Kuantan, Malaysia. Kapal itu sendiri menurut otoritas di Malaysia, sudah hilang kontak sejak Kamis pekan lalu.
"Kami telah memperkirakan koordinat terakhir kapal tanker MT Orkim Harmony di sekitar Laut China Selatan," ucap Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI), Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataan tertulis yang diterima Sindonews, semalam.
Iqbal, dalam pernyataannya juga mengatakan, Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Johor, Malaysia, sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Johor dan POLRI dalam rangka menangani masalah ini.
Diplomat asal Lombok itu menambahkan, Kemlu sudah melakukan kontak dengan PT. Yudian Unggul Indonesia, agen yang mengirimkan kelima ABK tersebut.
Sama halnya dengan pemerintah Malaysia, agen juga menduga kapal tersebut telah dibajak, mengingat beberapa waktu sebelumnya terjadi insiden serupa di tempat yang sama.
"Pihak manning agent telah menghubungi semua kerabat dari kelima ABK dan memastikan bahwa pihak perusahaan akan tetap membayarkan gaji kelima ABK selama kapal dan awak belum ditemukan. Namun demikian mengenai masalah kompensasi tambahan di luar gaji akan dibahas kemudian," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal tanker yang membawa ribuan ton minyak tersebut hilang saat berlayar dari Singapura menuju Kuantan, Malaysia. Kapal itu sendiri menurut otoritas di Malaysia, sudah hilang kontak sejak Kamis pekan lalu.
(esn)
Explore More