Dubes Inggris Nantikan Puasa di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Moazzam Malik mengaku tidak sabar untuk menjalankan ibadah puasa di Indonesia. Ini adalah kali pertama bagi Moazzam merasakan bulan Ramadhan di Indonesia.
Dubes Muslim pertama Inggris untuk Indonesia itu mengatakan, berpuasa di Indonesia mungkin akan sedikit lebih mudah dibandingkan ketika dia melakukan ibadah puasa di Inggris. Bukan hanya dari segi lingkungan, dari segi waktu juga puasa di Indonesia lebih singkat dibandingkan di Inggris.
"Betul, ini pertama kali saya akan berpuasa di Indonesia. Tapi, saya juga pernah mengalami puasa dimana-mana. Saya kira puasa di Indonesia, mungkin akan sedikit lebih mudah daripada di Inggris, karena lebih pendek dibandingkan di Inggris," ucapnya pada Senin (15/6/2015).
Dirinya menuturkan, puasa di Inggris, terutama di saat musim panas seperti saat ini bisa berlangsung selama kurang lebih 19 jam, enam atau tujuh jam lebih panjang dari Indonesia. Moazzam memaparkan, dirinya harus memulai puasa pada pukul tiga dinihari, dan berbuka pada pukul sembilan malam.
"Jadi, saya senang, dan mungkin akan menikmati puasa saya dalam suasana yang Islami, dengan suasana dimana kebanyakan orang di Indonesia berpuasa. Jadi, ini pengalaman yang berbeda buat saya, saya senang, dan saya menantikannya," pungkasnya.
Dubes Muslim pertama Inggris untuk Indonesia itu mengatakan, berpuasa di Indonesia mungkin akan sedikit lebih mudah dibandingkan ketika dia melakukan ibadah puasa di Inggris. Bukan hanya dari segi lingkungan, dari segi waktu juga puasa di Indonesia lebih singkat dibandingkan di Inggris.
"Betul, ini pertama kali saya akan berpuasa di Indonesia. Tapi, saya juga pernah mengalami puasa dimana-mana. Saya kira puasa di Indonesia, mungkin akan sedikit lebih mudah daripada di Inggris, karena lebih pendek dibandingkan di Inggris," ucapnya pada Senin (15/6/2015).
Dirinya menuturkan, puasa di Inggris, terutama di saat musim panas seperti saat ini bisa berlangsung selama kurang lebih 19 jam, enam atau tujuh jam lebih panjang dari Indonesia. Moazzam memaparkan, dirinya harus memulai puasa pada pukul tiga dinihari, dan berbuka pada pukul sembilan malam.
"Jadi, saya senang, dan mungkin akan menikmati puasa saya dalam suasana yang Islami, dengan suasana dimana kebanyakan orang di Indonesia berpuasa. Jadi, ini pengalaman yang berbeda buat saya, saya senang, dan saya menantikannya," pungkasnya.
(esn)