Miliarder Ini Bangun Bunker Terbesar Sejagad untuk Hindari Kiamat
A
A
A
BERLIN - Seorang miliarder membangun bunker mewah dan terbesar di dunia yang akan digunakan untuk menyelamatkan diri dari kiamat dunia. Saking besar dan mewahnya, bunker yang berlokasi di Jerman itu dijuluki sebagai “Bahtera Nuh” modern.
Bunker itu didirikan oleh pendiri dan CEO Vivos, Robert Vicino. Menurutnya, bunker itu seperti hotel bintang lima yang di bawah tanah dan mirip dengan kapal pesiar bawah tanah untu kalangan elite.
Di dalamnya terdapat beragam fasilitas mewah dan ruang yang luas, yang bisa menampung para anggota keluarga.
Bunker megah di Jerman ini menjadi salah satu tempat penampungan manusia untuk bertahan hidup di bawah tanah yang sangat menegangkan. Awalnya, bunker itu dibangun oleh pihak Soviet selama Perang Dingin, untuk tujuan sebagai benteng dan menampung peralatan militer termasuk amunisi.
Setelah Perang Dingin tamat, Pemerintah Jerman-lah yang mewarisi peninggalan bangunan megah itu. Jerman semula ingin menjadikan bunker itu sesuai tujuan semula yakni menyimpan senjata. Namun, karena undang-undang melarang penyimpanan amunisi di dekat jalan raya utama, Pemerintah Jerman mengurungkan rencana itu dan melelang kompleks bunker seluas 76 hektare tersebut.
Seorang investor kaya lantas membeli seluruh properti itu dan melakukan semua perbaikan. ”Kami bangga untuk membawa proyek epik ini maju di masa-masa yang semakin berbahaya,” kata Vicino, seperti dilansir Forbes, Jumat (12/6/2015).
Bunker itu dilengkapi fasilitas keras yang mampu menahan ledakan nuklir jarak dekat substansial, kecelakaan pesawat secara langsung, senjata biologi dan kimia, gelombang kejut, gempa bumi, tsunami, dan hampir setiap serangan bersenjata.
Bunker itu didirikan oleh pendiri dan CEO Vivos, Robert Vicino. Menurutnya, bunker itu seperti hotel bintang lima yang di bawah tanah dan mirip dengan kapal pesiar bawah tanah untu kalangan elite.
Di dalamnya terdapat beragam fasilitas mewah dan ruang yang luas, yang bisa menampung para anggota keluarga.
Bunker megah di Jerman ini menjadi salah satu tempat penampungan manusia untuk bertahan hidup di bawah tanah yang sangat menegangkan. Awalnya, bunker itu dibangun oleh pihak Soviet selama Perang Dingin, untuk tujuan sebagai benteng dan menampung peralatan militer termasuk amunisi.
Setelah Perang Dingin tamat, Pemerintah Jerman-lah yang mewarisi peninggalan bangunan megah itu. Jerman semula ingin menjadikan bunker itu sesuai tujuan semula yakni menyimpan senjata. Namun, karena undang-undang melarang penyimpanan amunisi di dekat jalan raya utama, Pemerintah Jerman mengurungkan rencana itu dan melelang kompleks bunker seluas 76 hektare tersebut.
Seorang investor kaya lantas membeli seluruh properti itu dan melakukan semua perbaikan. ”Kami bangga untuk membawa proyek epik ini maju di masa-masa yang semakin berbahaya,” kata Vicino, seperti dilansir Forbes, Jumat (12/6/2015).
Bunker itu dilengkapi fasilitas keras yang mampu menahan ledakan nuklir jarak dekat substansial, kecelakaan pesawat secara langsung, senjata biologi dan kimia, gelombang kejut, gempa bumi, tsunami, dan hampir setiap serangan bersenjata.
(mas)