Kritik Menteri Pemerkosa, Wartawan India Dibakar Hidup-hidup

Kamis, 11 Juni 2015 - 11:18 WIB
Kritik Menteri Pemerkosa, Wartawan India Dibakar Hidup-hidup
Kritik Menteri Pemerkosa, Wartawan India Dibakar Hidup-hidup
A A A
UTTAR PRADESH - Wartawan India bernama Jagendra Singh tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh beberapa oknum polisi. Musababnya, wartawan itu mengkritik seorang menteri lokal di salah satu negara bagian di India yang dituding sebagai sosok pemerkosa dan korup.

Kritikan dalam bentuk artikel itu diterbitkan Jagendra Singh di akun Facebook-nya. Menteri lokal bernama Ram Murti Verma dan lima oknum polisi kini didakwa atas tuduhan pembunuhan terhadap wartawan itu.

Jagendra Singh, wartawan asal negara bagian Uttar Pradesh, meninggal pada hari Senin lalu setelah serangan polisi di rumahnya pada tanggal 1 Juni 2015. Serangan itu terjadi setelah Jagendra Singh mengunggah artikel kritikan pada menteri itu di Facebook.

Para oknum polisi awalnya mengklaim Jagendra Singh bunuh diri ketika mereka mencoba untuk masuk ke rumahnya. Tapi, mereka tidak bisa mengelak lagi setelah putra korban, Rahul Singh, menjadi saksi yang melihat ayahnya dibakar hidup-hidup hingga meninggal.

Wartawan itu mengunggah tiga tulisan pada bulan Mei 2015. Salah satu artikel menyebut, Verma seorang pejabat korup tingkat tinggi. Tuduhan korupsi itu mengacu pada kasus penambangan ilegal, di mana menteri lokal itu meraup puluhan juta rupee.

Singh juga menuduh Verma dan anak buahnya terlibat dalam pemerkosaan terhadap pekerja pusat anak-anak. Namun, tuduhan pemerkosaan ini belum diproses di pengadilan.

Menurut Hindustan Times, semalam (10/6/2015), sebelum dibunuh oknum petugas polisi mengetuk pintu rumah Jagendra Singh beberapa kali. Oknum polisi itu lantas membuka jendela dan tak berselang lama muncul asap dari rumah korban.

Putra korban, Rahul Singh, mengatakan ayahnya diserang di rumahnya. Korban, kata dia, dicoba diselamatkan dengan dibawa ke rumah sakit terdekat tapi korban telah meninggal.

“Dia mengatakan kepada saya, bahwa ia diburu karena mengekspos dugaan keterlibatan Verma dalam penambangan liar dan merampas tanah penduduk,” kata putra korban. Ketua Dewan Pers India, CK Prasad mengutuk dugaan pembunuhan itu dan menyebutnya sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6949 seconds (0.1#10.140)