Cegah Penyebaran Mers, Korsel Tutup 2.000 Sekolah
A
A
A
SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) terus melakukan segala cara untuk bisa mengatasi peredaran virus Middle East Respiratory Syndrome atau MERS. Salah satu langkah terbaru yang diambil oleh Negeri Gingseng tersebut adalah dengan menutup ribuan sekolah.
Seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (8/6/2015), Korsel dikabarkan setidaknya menutup 2.000 sekolah sebagai bentuk pencegahan atas virus yang berasal dari kawasan Timur Tengah tersebut. Namun, banyak pengamat menilai langkah yang diambil pemerintah Korsel itu tidak terlalu efektif.
Korsel saat ini memang sedang kewalahan menghadapi peredaran virus tersebut. Menurut data Kementerian Kesehatan Korsel, sejauh ini sudah 87 orang terjangkit virus tersebut, dimana enam diantaranya meninggal dunia.
Jumlah ini, membuat Korsel duduk di peringkat kedua, di bawah Arab Saudi sebagai negara dengan jumlah infeksi MERS terbanyak di dunia.
Pemerintah Korsel sendiri dikabarkan telah mengkarantina sedikitnya 2.300 pasien yang diduga mingidap virus MERS. Tapi sayangnya, mereka bukan dirawat rumah sakit ataupun sebuah lokasi khusus karantina, melainkan di rumah mereka masing-masing.
Virus MERS pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012, penderita Virus MERS akan mengalami gejala seperti demam, sulit bernapas, radang paru-paru, dan gagal ginjal. Para peneliti mengatakan, virus MERS terjadi akibat hubungan manusia dengan unta.
Seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (8/6/2015), Korsel dikabarkan setidaknya menutup 2.000 sekolah sebagai bentuk pencegahan atas virus yang berasal dari kawasan Timur Tengah tersebut. Namun, banyak pengamat menilai langkah yang diambil pemerintah Korsel itu tidak terlalu efektif.
Korsel saat ini memang sedang kewalahan menghadapi peredaran virus tersebut. Menurut data Kementerian Kesehatan Korsel, sejauh ini sudah 87 orang terjangkit virus tersebut, dimana enam diantaranya meninggal dunia.
Jumlah ini, membuat Korsel duduk di peringkat kedua, di bawah Arab Saudi sebagai negara dengan jumlah infeksi MERS terbanyak di dunia.
Pemerintah Korsel sendiri dikabarkan telah mengkarantina sedikitnya 2.300 pasien yang diduga mingidap virus MERS. Tapi sayangnya, mereka bukan dirawat rumah sakit ataupun sebuah lokasi khusus karantina, melainkan di rumah mereka masing-masing.
Virus MERS pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012, penderita Virus MERS akan mengalami gejala seperti demam, sulit bernapas, radang paru-paru, dan gagal ginjal. Para peneliti mengatakan, virus MERS terjadi akibat hubungan manusia dengan unta.
(esn)