Bumi Kembali Diramalkan Kiamat pada 22-28 September 2015
A
A
A
WASHINGTON - Sejumlah teori konspirasi yang bermunculan menyatakan bahwa hantaman asteroid raksasa akan menghancurkan peradaban atau kiamat di Bumi antara 22-28 September 2015. Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengecilkan prediksi itu.
Teori itu bermunculan di berbagai situs dan blog. Kebanyakan menyebut, bencana kemungkinan akan datang dalam periode beberapa bulan mendatang. Beberapa orang meramalkan peristiwa itu akan dimulai oleh apa yang disebut sebagai CERN Large Hadron Collider.
”Logo The CERN adalah 666, tanda binatang dalam lingkaran. The CERN collider terlihat seperti mata yang melihat segalanya,” tulis seorang blogger yang mendukung teori konpirasi kiamat.
NASA yang dikenal jago mendeteksi munculnya asteroid yang menuju Bumi telah mengecilkan ramalan itu. “NASA tidak mengenal asteroid atau komet yang berada pada jalur yang tabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan berskala besar sangatlah kecil,” bunyi pernyataan NASA sebagaimana dilansir Daily Mirror, pada Minggu (7/6/2015).
”Bahkan, halterbaik yang bisa kita katakan, tidak ada objek besar yang kemungkinan akan menyerang Bumi setiap saat dalam beberapa ratus tahun ke depan,” lanjut bantahan NASA.
Teori yang menyebut Bumi akan kiamat bukan kali ini saja muncul. Pada tahun 2011, seorang pendeta Kristen, Harold Camping, pernah meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada 21 Mei 2011.
Pendeta itu mengatakan bahwa 'Hari Penghakiman' akan berlangsung pada 21 Mei, ketika Yesus akan kembali ke Bumi dan "kebenaran" akan dibawa ke surga. Camping kemudian terperangah ketika tidak ada yang terjadi pada tanggal tersebut.
Teori itu bermunculan di berbagai situs dan blog. Kebanyakan menyebut, bencana kemungkinan akan datang dalam periode beberapa bulan mendatang. Beberapa orang meramalkan peristiwa itu akan dimulai oleh apa yang disebut sebagai CERN Large Hadron Collider.
”Logo The CERN adalah 666, tanda binatang dalam lingkaran. The CERN collider terlihat seperti mata yang melihat segalanya,” tulis seorang blogger yang mendukung teori konpirasi kiamat.
NASA yang dikenal jago mendeteksi munculnya asteroid yang menuju Bumi telah mengecilkan ramalan itu. “NASA tidak mengenal asteroid atau komet yang berada pada jalur yang tabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan berskala besar sangatlah kecil,” bunyi pernyataan NASA sebagaimana dilansir Daily Mirror, pada Minggu (7/6/2015).
”Bahkan, halterbaik yang bisa kita katakan, tidak ada objek besar yang kemungkinan akan menyerang Bumi setiap saat dalam beberapa ratus tahun ke depan,” lanjut bantahan NASA.
Teori yang menyebut Bumi akan kiamat bukan kali ini saja muncul. Pada tahun 2011, seorang pendeta Kristen, Harold Camping, pernah meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada 21 Mei 2011.
Pendeta itu mengatakan bahwa 'Hari Penghakiman' akan berlangsung pada 21 Mei, ketika Yesus akan kembali ke Bumi dan "kebenaran" akan dibawa ke surga. Camping kemudian terperangah ketika tidak ada yang terjadi pada tanggal tersebut.
(mas)