Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
AS Isyaratkan Sebar Rudal Darat di Eropa untuk Lawan Rusia
AS Isyaratkan Sebar Rudal Darat di Eropa untuk Lawan Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) memberikan sinyal untuk menyebarkan rudal darat di Eropa untuk melawan Rusia. Jika hal itu terjadi, maka Pemerintah Barack Obama melanggar perjanjian nuklir dengan Rusia usai Perang Dingin di masa lalu.
Sinyal itu muncul dari sikap Petangon yang menyatakan bahwa semua opsi terbuka untuk menghadapi Rusia. AS telah menuding Rusia kerap mengancam untuk mengerahkan rudal jelajah darat dan senjata nuklir yang dilarang dalam perjanjian dua negara adidaya itu.
Rusia telah membantah melanggar perjanjian dan menuding balik AS yang melanggar perjanjian dengan rencananya untuk menyebarkan rudal pertahanan di Eropa. Pentagon secara resmi menolak untuk membuat berkomentar terkait kebijakan pertahanan AS.
Namun, seorang juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Joe Sowers, menyatakan bahwa semua opsi terbuka. ”Semua opsi dipertimbangkan, dan dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada keuntungan bagi Rusia secara signifikan atas tindakan pelanggaran mereka,” katanya yang dilansir dari Fox News, Jumat (5/6/2015).
Sejak Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina, perseteruan AS dan Rusia semakin memanas. Pada sidang Senat pada bulan Februari lalu, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, menyatakan keprihatinannya atas dugaan pelanggaran perjanjian Larangan Senjata Nuklir 1987 atau Perjanjian INF. Namun, Kepala Pentagon itu tidak merinci pelanggaran apa yang dilakukan Rusia.
Sementara itu, pemimpin negara-negara Barat dijadwalkan bertemu pada hari Minggu dan Senin nanti di forum puncak G-7, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin telah “dicoret” dalam forum besar itu. Forum itu kemungkinan besar akan membahas tindakan Rusia yang dianggap melakukan agresi terhadap Ukraina.
Salah satu ajudan Carter untuk kebijakan nuklir, Robert Scher, juga mengisyaratkan rencana pengerahan rudal darat AS di Eropa. Pernyataan yang sama juga pernah disampaikan pejabat Pentagon, Brian McKeon, bahwa penyebaran rudal darat di Eropa menjadi salah satu opsi AS untuk menghadapi Rusia.
Sinyal itu muncul dari sikap Petangon yang menyatakan bahwa semua opsi terbuka untuk menghadapi Rusia. AS telah menuding Rusia kerap mengancam untuk mengerahkan rudal jelajah darat dan senjata nuklir yang dilarang dalam perjanjian dua negara adidaya itu.
Rusia telah membantah melanggar perjanjian dan menuding balik AS yang melanggar perjanjian dengan rencananya untuk menyebarkan rudal pertahanan di Eropa. Pentagon secara resmi menolak untuk membuat berkomentar terkait kebijakan pertahanan AS.
Namun, seorang juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Joe Sowers, menyatakan bahwa semua opsi terbuka. ”Semua opsi dipertimbangkan, dan dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada keuntungan bagi Rusia secara signifikan atas tindakan pelanggaran mereka,” katanya yang dilansir dari Fox News, Jumat (5/6/2015).
Sejak Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina, perseteruan AS dan Rusia semakin memanas. Pada sidang Senat pada bulan Februari lalu, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, menyatakan keprihatinannya atas dugaan pelanggaran perjanjian Larangan Senjata Nuklir 1987 atau Perjanjian INF. Namun, Kepala Pentagon itu tidak merinci pelanggaran apa yang dilakukan Rusia.
Sementara itu, pemimpin negara-negara Barat dijadwalkan bertemu pada hari Minggu dan Senin nanti di forum puncak G-7, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin telah “dicoret” dalam forum besar itu. Forum itu kemungkinan besar akan membahas tindakan Rusia yang dianggap melakukan agresi terhadap Ukraina.
Salah satu ajudan Carter untuk kebijakan nuklir, Robert Scher, juga mengisyaratkan rencana pengerahan rudal darat AS di Eropa. Pernyataan yang sama juga pernah disampaikan pejabat Pentagon, Brian McKeon, bahwa penyebaran rudal darat di Eropa menjadi salah satu opsi AS untuk menghadapi Rusia.
(mas)
Explore More