Gempa 5,6 SR Bikin Bangunan dan Kereta di Tokyo Bergoyang
A
A
A
TOKYO - Gempa bumi dengan kekuatan awal 5,6 Skala Richter (SR) melanda Tokyo, Jepang, dan kota di sekitarnya, Senin (25/5/2015). Meski tidak ada peringatan tsunami dan korban jiwa, gempa itu membuat sejumlah bangunan dan kereta bawah tanah di Tokyo bergoyang sesaat.
Badan Meterologi Jepang menyatakan, sampai saat ini belum ada peringatan tsunami akibat gempa itu. Gempa berpusat di Prefektur Ibaraki, sebelah timur laut dari Ibu Kota Jepang. Laporan sementara, tak ada kerusakan infrastruktur termasuk kerusakan di fasilitas nuklir Jepang.
Akibat gempa tersebut, operasional kereta api bawah tanah di Tokyo sempat dihentikan. “Gempa 5,6 SR hanya membuat Tokyo bergoyang,” tulis kantor berita NHK.
Sejumlah perusahaan otomotif Jepang, seperti Nissan, Honda, Fuji Heavy, dan Hino memiliki pabrik di dekat pusat gempa.
Tak hanya operasional kereta bawah tanah yang dihentikan, Bandara Narita juga ditutup untuk pemeriksaan setelah digoyang gempa. Kendati demikian, Bandara Haneda di Ibu Kota Tokyo masih beroperasi seperti biasa.
Jepang memiliki riwayat kelam dalam hal bencana gempa bumi. Pada tanggal 11 Maret 2011, negara itu dihajar gempa dan tsunami yang menewaskan hampir 20 ribu orang. Gempa dan tsunami itu juga membuat fasilitas nuklir Fukushima bocor.
Badan Meterologi Jepang menyatakan, sampai saat ini belum ada peringatan tsunami akibat gempa itu. Gempa berpusat di Prefektur Ibaraki, sebelah timur laut dari Ibu Kota Jepang. Laporan sementara, tak ada kerusakan infrastruktur termasuk kerusakan di fasilitas nuklir Jepang.
Akibat gempa tersebut, operasional kereta api bawah tanah di Tokyo sempat dihentikan. “Gempa 5,6 SR hanya membuat Tokyo bergoyang,” tulis kantor berita NHK.
Sejumlah perusahaan otomotif Jepang, seperti Nissan, Honda, Fuji Heavy, dan Hino memiliki pabrik di dekat pusat gempa.
Tak hanya operasional kereta bawah tanah yang dihentikan, Bandara Narita juga ditutup untuk pemeriksaan setelah digoyang gempa. Kendati demikian, Bandara Haneda di Ibu Kota Tokyo masih beroperasi seperti biasa.
Jepang memiliki riwayat kelam dalam hal bencana gempa bumi. Pada tanggal 11 Maret 2011, negara itu dihajar gempa dan tsunami yang menewaskan hampir 20 ribu orang. Gempa dan tsunami itu juga membuat fasilitas nuklir Fukushima bocor.
(mas)