Pentagon: Tentara Irak Mulai Malas Perangi ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Kepala Pentagon, Ashton Carter, mengaku heran setelah para tentara Irak mulai malas untuk memerangi ISIS di Ramadi. Keengganan tentara Irak untuk berperang mulai terjadi setelah Ramadi jatuh ke tangan ISIS.
Jatuhnya Ibu Kota Provinsi Anbar ke tangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sejak seminggu lalu merupakan kekalahan terburuk yang dialami Irak dalam setahun terakhir.
Carter heran dengan sikap para tentara Irak, terlebih jumlah mereka tidak kalah dengan jumlah militan ISIS di Ramadi. Menurut Carter, seharusnya dengan jumlah pasukan yang cukup tentara Irak bisa membela diri untuk merebut kembali Ramadi dari kelompok radikal itu. (Baca juga: ISIS Bantai 400 Orang, Jalanan di Palmyra Penuh Mayat)
”Apa yang tampaknya terjadi adalah pasukan Irak tidak menunjukkan keinginan untuk melawan. Mereka tidak kalah jumlah, mereka gagal untuk melawan dan justru menarik diri dari wilayah (Ramadi),” ujar Carter kepada CNN.
”Yang membuat sebagian besar dari kita untuk berpikir adalah, bahwa kita memiliki masalah dengan kehendak rakyat Irak untuk melawan ISIS dan membela diri,” lanjut Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) itu.
Carter menambahkan, AS sudah memberikan pelatihan dan perlatan temur bagi tentara Irak untuk membela diri dari serangan ISIS. Kendati para tentara Irak mulai malas untuk memerangi ISIS, Carter optimistis semangat tentara Irak bisa kembali pulih.
”Jika kita memberi mereka pelatihan dan peralatan serta dukungan untuk beberapa waktu, saya berharap mereka akan mengembangkan kemauan untuk melawan. Karena hanya dengan mereka melawan, ISIS bisa dikalahkan,” imbuh Carter, Minggu malam (24/5/2015).
Jatuhnya Ibu Kota Provinsi Anbar ke tangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sejak seminggu lalu merupakan kekalahan terburuk yang dialami Irak dalam setahun terakhir.
Carter heran dengan sikap para tentara Irak, terlebih jumlah mereka tidak kalah dengan jumlah militan ISIS di Ramadi. Menurut Carter, seharusnya dengan jumlah pasukan yang cukup tentara Irak bisa membela diri untuk merebut kembali Ramadi dari kelompok radikal itu. (Baca juga: ISIS Bantai 400 Orang, Jalanan di Palmyra Penuh Mayat)
”Apa yang tampaknya terjadi adalah pasukan Irak tidak menunjukkan keinginan untuk melawan. Mereka tidak kalah jumlah, mereka gagal untuk melawan dan justru menarik diri dari wilayah (Ramadi),” ujar Carter kepada CNN.
”Yang membuat sebagian besar dari kita untuk berpikir adalah, bahwa kita memiliki masalah dengan kehendak rakyat Irak untuk melawan ISIS dan membela diri,” lanjut Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) itu.
Carter menambahkan, AS sudah memberikan pelatihan dan perlatan temur bagi tentara Irak untuk membela diri dari serangan ISIS. Kendati para tentara Irak mulai malas untuk memerangi ISIS, Carter optimistis semangat tentara Irak bisa kembali pulih.
”Jika kita memberi mereka pelatihan dan peralatan serta dukungan untuk beberapa waktu, saya berharap mereka akan mengembangkan kemauan untuk melawan. Karena hanya dengan mereka melawan, ISIS bisa dikalahkan,” imbuh Carter, Minggu malam (24/5/2015).
(mas)