Dubes Burhan Dimakamkan Secara Militer

Rabu, 20 Mei 2015 - 20:22 WIB
Dubes Burhan Dimakamkan...
Dubes Burhan Dimakamkan Secara Militer
A A A
YOGYAKARTA - Pemakaman Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad dilakukan secara militer. Upacara militer dipimpin langsung oleh Gubernur AAU, Masda Abdul Muis sejak berada di rumah duka, Jalan Agus Salim No 57 Kota Yogyakarta.

Sejumlah pejabat negara hadir dalam pemakaman ini, seperti Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. Begitu juga mantan pejabat tinggi negara, seperti Boediono, mantan Wakil Presiden era 2009-2014. Beberapa tokoh masyarakat, serta kaum akademisi juga turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir pada Burhan.

Adik kandung Burhan, Chilman Arisman mengucapkan terima kasih pada negara atas fasilitas yang diberikan, seperti pemulangan jenazah ke tanah air. Dia meminta pada siapapun yang merasa memiliki utang piutang dengan almarhum (Burham) untuk segera menemui keluarga untuk diselesaikan.

“Kami dari pihak keluarga, jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Jika ada pihak yang ada urusan utang piutang dengan almarhum, mohon segera disampaikan ke pihak keluarga agar kami bisa selesaikan,” kata Chilman Arisman, Rabu (20/5/2015).

Dia berharap, semua urusan duniawi dengan almarhum untuk segera diselesaikan, karena hal itu berpengaruh pada perjalanan almarhum menghadap Allah SWT. Untuk itulah, pihak keluarga membuka diri agar urusan utang piutang terselesaikan.

Usai memberikan sambutan, upacara pemberangkatan jenazah ke liang kubur dilakukan. Sebuah mobil ambulans membawa jenazah Burhan menuju pemakaman keluarga. Berangkat dari rumah duka sekira pukul 10.00 WIB dengan pengawalan dari pihak keamanan menuju pemakaman keluarga di Mondoliko, Mujamuju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Sampai di pemakaman, upacara militer kembali dilakukan untuk penghormatan terakhir. Tembakan salvo terdengar sebagai pertanda upacara pemakanan secara militer.

Dalam kesempatan itu juga diriwayatkan perjalanan hidup Burhan dalam meniti karir. Burhan sempat menjabat sebagai Deputi Luar Negeri dan Debuti Analisia Badan Intelijen Negara hingga 2012.

Burhan menyusul istrinya, Hery Listyawati, yang terlebih dahulu meninggal beberapa hari lalu setelah helikopter yang ditumpanginya terjatuh di Pakistan. Burhan meninggalkan dua putra yang masih menempuh studi di Yogyakarta.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0865 seconds (0.1#10.140)