Rusia: NATO Permainkan Ukraina, Pancing Perang Saudara
Selasa, 19 Mei 2015 - 15:50 WIB
Rusia: NATO Permainkan Ukraina, Pancing Perang Saudara
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Parlemen Rendah Rusia Negara Duma, Sergey Naryshkin menyebut NATO saat ini sedang berusaha untuk mempermainkan Ukraina. Tujuan utama dari NATO, menurut Naryshkin, adalah membuat Ukraina terjebak dalam perang saudara.
Naryshkin mengatakan, ini bukan kali pertama NATO berusaha untuk merusak sebuah negara, dengan cara turut terlibat dan bermain-main di negara tersebut. Irak, Libya dan Suriah adalah beberapa contoh negara yang hancur akibat ulah NATO.
Bukan hanya "menghantam" NATO, Naryshkin seperti dilansir Itar-tass pada Selasa (19/5/2015), juga turut menghajar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, AS sebagai pendukung utama NATO memilki peran besar dalam membantu aliansi tersebut mengacaukan beberapa negara, termasuk Ukraina.
"Peritiwa tragis di Yugoslavia, Irak, Libya dan Suriah membuktikannya. Kehancuran sudah kembali ke Eropa, ketika negara-negara NATO yang mendapat dukungan langsung dari AS, bersama dengan sayap kanan NAZI di Kiev, sedang bermain "roda gila" perang saudara di Ukraina," ujar Naryshkin.
Pernyataan Naryshkin ini muncul sehari setelah NATO meragukan keseriusan Rusia dalam membantu menyelesaikan konflik di Ukraina. NATO, dalam pernyataannya, kemarin mengatakan, sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari Rusia untuk membantu menyelesaikan konflik di negara tetangganya itu.
Hubungan NATO dan juga Rusia memang berubah menjadi layaknya dua kutub magnet yang saling bersebrangan paska konflik di Ukraina pecah awal tahun lalu. Sejak itu, NATO selalu menuduh Rusia terlibat langsung dalam konflik tersebut, yang tentu saja dibantah oleh Negeri Beruang Merah itu.
Naryshkin mengatakan, ini bukan kali pertama NATO berusaha untuk merusak sebuah negara, dengan cara turut terlibat dan bermain-main di negara tersebut. Irak, Libya dan Suriah adalah beberapa contoh negara yang hancur akibat ulah NATO.
Bukan hanya "menghantam" NATO, Naryshkin seperti dilansir Itar-tass pada Selasa (19/5/2015), juga turut menghajar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, AS sebagai pendukung utama NATO memilki peran besar dalam membantu aliansi tersebut mengacaukan beberapa negara, termasuk Ukraina.
"Peritiwa tragis di Yugoslavia, Irak, Libya dan Suriah membuktikannya. Kehancuran sudah kembali ke Eropa, ketika negara-negara NATO yang mendapat dukungan langsung dari AS, bersama dengan sayap kanan NAZI di Kiev, sedang bermain "roda gila" perang saudara di Ukraina," ujar Naryshkin.
Pernyataan Naryshkin ini muncul sehari setelah NATO meragukan keseriusan Rusia dalam membantu menyelesaikan konflik di Ukraina. NATO, dalam pernyataannya, kemarin mengatakan, sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari Rusia untuk membantu menyelesaikan konflik di negara tetangganya itu.
Hubungan NATO dan juga Rusia memang berubah menjadi layaknya dua kutub magnet yang saling bersebrangan paska konflik di Ukraina pecah awal tahun lalu. Sejak itu, NATO selalu menuduh Rusia terlibat langsung dalam konflik tersebut, yang tentu saja dibantah oleh Negeri Beruang Merah itu.
(esn)
