Rusia: Barat Bermain di Macedonia
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah Rusia menuduh negara-negara Barat sedang bermain di Macedonia, yang mencoba untuk membuat negara tersebut jatuh ke jurang kehancuran. Menurut Moskow, Barat sedang memancing agar terjadinya "Revolusi Warna" di Macedonia.
"Revolusi Warna" adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan pemberontakan atau aksi penggulingan pemerintah di negara-negara pecahan Uni Soviet. Salah satu "Revolusi Warna" yang paling terkenal saat ini adalah yang terjadi di Ukraina pada awal tahun lalu, saat masa menggulingkan Viktor Yanukovich dari kursi kepresidenan.
Tuduhan Rusia ini muncul setelah ditangkapnya seorang warga Montenegro di Macedonia, yang diduga bekerja untuk apa yang disebut Rusia sebagai teroris Albania. "Ini adalah bukti meyakinkan akan adanya upaya untuk mendorong Macedonia ke arah "Revolusi Warna," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (17/5/2015).
"Ini juga bukti bahwa Barat merancang sebuah skenario untuk membuat situasi di Macedonia menjadi kacau, dan mereka mencoba menggunakan orang lain untuk merealisasikan tujuan mereka," sambungnya.
Situasi politik di dalam negeri Macedonia sendiri saat ini menyerupai apa yang dialami Ukraina pada awal tahun 2014 lalu. Kelompok oposisi Perdana Menteri Macedonia Nikola Gruevski dilaporkan akan membuat aksi besar-besaran untuk menuntut pemimpin Macedonia itu mundur dari posisinya saat ini.
Gruevski diminta mundur paska munculnya laporan yang menunjukan bahwa dirinya telah menyalahgunakan kekuasaan yang dia miliki, dan diduga telah melakukan korupsi.
"Revolusi Warna" adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan pemberontakan atau aksi penggulingan pemerintah di negara-negara pecahan Uni Soviet. Salah satu "Revolusi Warna" yang paling terkenal saat ini adalah yang terjadi di Ukraina pada awal tahun lalu, saat masa menggulingkan Viktor Yanukovich dari kursi kepresidenan.
Tuduhan Rusia ini muncul setelah ditangkapnya seorang warga Montenegro di Macedonia, yang diduga bekerja untuk apa yang disebut Rusia sebagai teroris Albania. "Ini adalah bukti meyakinkan akan adanya upaya untuk mendorong Macedonia ke arah "Revolusi Warna," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (17/5/2015).
"Ini juga bukti bahwa Barat merancang sebuah skenario untuk membuat situasi di Macedonia menjadi kacau, dan mereka mencoba menggunakan orang lain untuk merealisasikan tujuan mereka," sambungnya.
Situasi politik di dalam negeri Macedonia sendiri saat ini menyerupai apa yang dialami Ukraina pada awal tahun 2014 lalu. Kelompok oposisi Perdana Menteri Macedonia Nikola Gruevski dilaporkan akan membuat aksi besar-besaran untuk menuntut pemimpin Macedonia itu mundur dari posisinya saat ini.
Gruevski diminta mundur paska munculnya laporan yang menunjukan bahwa dirinya telah menyalahgunakan kekuasaan yang dia miliki, dan diduga telah melakukan korupsi.
(esn)