Hamas Sebut Pencabutan Blokade Gaza Harga Mati

Kamis, 24 Juli 2014 - 10:21 WIB
Hamas Sebut Pencabutan Blokade Gaza Harga Mati
Hamas Sebut Pencabutan Blokade Gaza Harga Mati
A A A
GAZA - Pemimpin politik Hamas, Khaled Meshaal, kembali menolak gencatan senjata dengan Israel. Sebaliknya, dia menuntut Israel mencabut blokade atas Jalur Gaza.

Hamas menyebut pencabutan blokade Israel atas Jalur Gaza sudah harga mati, mengingat derita rakyat Palestina di Gaza sudah berlangsung selama delapan tahun terakhir.

Penolakan gencatan senjata itu sebagai jawaban atas bujukan para pejabat Palestina yang minta diakhiri permusuhan di Jalur Gaza.

Penolakan Hamas untuk gencatan senjata tu, juga dipicu kekesalan atas invasi Israel tanpa ampun terhadap rakyat Gaza. Sekadar diketahui, otoritas medis Gaza, Palestina, pada Kamis (24/7/2014) mengumumkan jumlah korban tewas akibat invasi Israel selama lebih dari dua minggu ini sudah mencapai sekitar 700 jiwa.

Meshaal justru menuntut Israel mengakhiri blokade atas wilayah Gaza yang menyengsarakan rakyat Palestina di Gaza selama delapan tahun. Tuntutan kepada Israel agar mencabut blokade atas wilayah Gaza sudah berkali-kali diseruka Hamas.

Jika hal itu dipenuhi Israel, kata Mehsaal, Hamas baru bersedia untuk mempertimbangkan mengakhiri permusuhan dengan Israel di Gaza.

Analis politik Arab Saudi, Kashoggi, memahami tunutan Hamas itu. Sebab, penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat blokade Israel selama delapan tahun sudah mengerikan.

”Inisiatif Mesir (soal gencatan senjata) tidak mempedulikan tentang pencabutan blokade. Usulan itu hanya berbicara tentang gencatan senjata. Orang-orang Palestina mengatakan mereka tidak akan menerima gencatan senjata tanpa pencabutan blokade, dan kita harus mendengarkan rakyat Palestina,” katanya kepada Al Arabiya.

”Blokade adalah masalah besar di Gaza. Arab Saudi pasti akan mendukung pencabutan blokade dalam perjanjian apapun, “ ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3047 seconds (0.1#10.140)