Pertama Kali Tentara AS Tewas Lawan al-Qaeda, Trump Sebut Heroik

Senin, 30 Januari 2017 - 08:49 WIB
Pertama Kali Tentara...
Pertama Kali Tentara AS Tewas Lawan al-Qaeda, Trump Sebut Heroik
A A A
WASHINGTON - Seorang tentara Amerika Serikat (AS) tewas dan tiga lainnya terluka ketika melakukan serangan melawan kelompok militan al-Qaeda di Yaman selatan pada hari Minggu. Ini merupakan operasi pertama sekaligus korban pertama militer AS sejak resmi diperintah Presiden Donald Trump.

Meski satu tentaranya tewas, Presiden Trump menyebut operasi militer itu sukses. ”Amerika sedang sedih pagi ini dengan berita bahwa kehidupan anggota layanan militer yang heroik telah diambil dalam perjuangan kami melawan kejahatan terorisme Islamis radikal,” kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (30/1/2017).

Baca:
Operasi Anti-Teror Perdana Trump, 1 Tentara AS Tewas

Pentagon mengatakan militer AS menewaskan 14 gerilyawan dalam serangan terhadap kelompok al- Qaeda di Yaman yang selama ini juga jadi target serangan drone AS. Versi petugas medis di tempat kejadian, sekitar 30 orang, termasuk 10 perempuan dan anak-anak, tewas.

Menurut Pentagon, dua dari tiga tentara AS terluka ketika sebuah pesawat militer Amerika dikirim untuk mengevakuasi pasukan komando yang sedang terluka. Tapi, pesawat itu ditembaki. ”Sengaja dihancurkan di tempat,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, pihak al-Qaeda Yaman mengatakan, baku tembak terjadi Yakla, Provinsi al-Bayda. Pertempuran tersebut menewaskan seorang pemimpin senior al-Qaeda Yaman, Abdulraoof al-Dhahab, bersama dengan para militan lainnya.

Gadis delapan tahun, Anwar al-Awlaki—putri pengkhotbah Yaman kelahiran AS Anwar al-Awlaki—adalah salah satu dari anak-anak yang tewas dalam serangan AS. Ayah gadis itu tewas dalam serangan drone AS tahun 2011. Kakek korban, Nasser al-Awlaki mengecam serangan AS yang merenggut cucunya.

”Dia dihantam dengan peluru di lehernya dan menderita selama dua jam,” kata Nasser kepada Reuters. "Mengapa membunuh anak-anak, apakah ini adalah administrasi baru (AS)? Itu sangat menyedihkan, kejahatan besar,” kesal Nasser.
(mas)
Berita Terkait
Trump Cabut Status Sudan...
Trump Cabut Status Sudan Negara Sponsor Terorisme Jika Bayar Rp4,9 Triliun
Serangan Drone AS di...
Serangan Drone AS di Yaman Tewaskan Dua Anggota Al-Qaeda
Donald Trump Kampanye...
Donald Trump Kampanye Pilpres Tanpa Kenakan Masker
DPR Amerika Serikat...
DPR Amerika Serikat Kembali Makzulkan Presiden Donald Trump
Trump Luncurkan Serangan...
Trump Luncurkan Serangan Besar-besaran terhadap Houthi
Pendukung Donald Trump...
Pendukung Donald Trump Kembali Berunjuk Rasa di Arizona
Berita Terkini
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
34 menit yang lalu
Erdogan Dukung Penuh...
Erdogan Dukung Penuh Integritas Teritorial Suriah
1 jam yang lalu
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
2 jam yang lalu
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
3 jam yang lalu
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
4 jam yang lalu
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
5 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Perintahkan...
Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved