Kuwait Gantung Pangeran karena Membunuh, Kelompok HAM Mengecam

Kamis, 26 Januari 2017 - 07:40 WIB
Kuwait Gantung Pangeran...
Kuwait Gantung Pangeran karena Membunuh, Kelompok HAM Mengecam
A A A
AL KUWAIT - Pelaksanaan eksekusi mati terhadap tujuh terpidana mati termasuk seorang pangeran kerajaan oleh otoritas Kuwait kemarin dikecam kelomopok HAM, Amnesty International. Pangeran Sheikh Faisal Abdullah Al-Jaber Al-Sabah dieksekusi gantung karena membunuh keponakannya pada tahun 2010.

Eksekusi mati itu merupakan yang pertama kali dijalankan Kuwait sejak 2013. Kantor berita resmi Kuwait, KUNA, semalam melaporkan bahwa kejahatan sang pangeran adalah "pembunuhan berencana dan kepemilikan senjata api dan amunisi tanpa izin”.

Al-Sabah dinyatakan bersalah menembak dan membunuh keponakannya, Sheikh Basel Salem Sabah Al Salem Al Sabah, pada tahun 2010.

Saksi mengatakan bahwa Basel, yang duduk di kursi roda dan Faisal junior yang berusia 20-an tahun, ditembak lima hingga tujuh kali oleh Al-Sabah. Basel adalah cucu dari Sabah III, Emir Kuwait era 1960-an hingga 1970-an. Dia adalah sepupu dari Sabah IV, Emir Kuwait saat ini.

Orang-orang yang mengenal Basel menggambarkannya sebagai sosok patriotik dan pecinta demokrasi. jandanya, Sheikha Intisar, kepada The Khaleej Times, menyebut korban adalah “suami yang sempurna”. ”Dan ayah, serta orang yang sangat demokratis,” katanya.

Basel juga dikenal sebagai seorang pecinta olahraga, khususnya balap mobil.

Selama invasi Irak ke Kuwait tahun 1990, Basel ikut membantu perjuangan negaranya. Dia bahkan masuk daftar buron paling dicari oleh pemerintah Irak saat itu.

Sebelum penangkapannya, Pangeran Faisal tercatat bekerja di dinas intelijen militer dengan pangkat kapten. Pihak berwenang Kuwait mengesampingkan motif politik di balik pembunuhan itu. Motif Faisal karena kejahatan yang tidak diketahui.

Selain Pangeran Faisal, enam terpidana mati yang dieksekusi antara lain dua warga Mesir, satu warga Ethiopia, satu warga Bangladesh, dan satu warga Filipina. Sisanya, perempuan lokal yang dihukum mati karena kasus pembunuhan.

Selain Pangeran Faisal, terpidana mati terkenal yang dieksekusi adalah Nusra al-Enezi, seorang wanita yang dinyatakan bersalah menyebabkan kebakaran di sebuah pernikahan yang menewaskan 58 orang. Dia dilaporkan melakukan hal itu sebagai balas dendam terhadap suaminya karena menikah lagi untuk kedua kalinya.

Amnesty International mengecam eksekusi massal oleh otoritas Kuwait.”(Eksekusi adalah) langkah mundur mengejutkan dan sangat disesalkan untuk Kuwait,” kata pejabat Amnesty, Samah Hadid.

”Dengan memilih untuk melanjutkan eksekusi sekarang ini, pihak berwenang Kuwait telah ditampilkan mengabaikan hak orang untuk hidup dan mengisyaratkan kesediaan untuk melemahkan standar hak asasi manusia,” lanjut kecaman Hadid.

Kelompok anti-hukuman mati, Reprieve, menyebut eksekusi mati menjadi kebangkitan bencana di negara-negara Teluk. Kelompok ini mencatat Arab Saudi sebagai negara yang secara siginifikan menjalankan eksekusi massal.

”Kita menyaksikan kebangkitan bencana eksekusi di seluruh Teluk,” kata Wakil Direktur Reprieve Harriet McCulloch kepada Sky News, yang dikutip Kamis (26/1/2017). ”Mereka yang dieksekusi termasuk anak muda yang masih anak-anak ketika mereka ditangkap, demonstran politik, dan orang-orang yang disiksa dalam pengakuan palsu.”
(mas)
Berita Terkait
Dunia Berduka, Emir...
Dunia Berduka, Emir Kuwait Meninggal Dunia
Mengenang Emir Kuwait...
Mengenang Emir Kuwait Sheikh Sabah, Sang Pembela Persatuan Arab
Emir Kuwait Baru Tegaskan...
Emir Kuwait Baru Tegaskan Lagi Dukungan untuk Palestina
Kuwait Melepas Mendiang...
Kuwait Melepas Mendiang Sheikh Sabah, Emir Baru Resmi Dilantik
Sistem Pemungutan Suara...
Sistem Pemungutan Suara Pertama Berdasarkan Identitas Nasional dalam Pemilihan Kuwait
Siapa Syekh Meshal al-Ahmad...
Siapa Syekh Meshal al-Ahmad al-Sabah? Emir Baru Kuwait dengan Gaya Kepemimpinan Militer
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
4 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
7 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
8 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
8 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
10 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
11 jam yang lalu
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved