Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Senin, 10 Oktober 2016 - 17:34 WIB
Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah
Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah
A A A
MOSKOW - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia kian memanas dan kekhawatiran pecahnya Perang Dunia III telah disuarakan media Moskow. Rusia juga sudah membuat negara-negara NATO di Baltik cemas dengan pengerahan rudal nuklir Iskander-M di Kaliningrad.

Kedua negara yang pernah terlibat Perang Dingin ini awalnya berseteru soal krisis Ukraina, di mana AS membela Ukraina yang menuduh Moskow melakukan intervensi militer. Ketegangan berlanjut dengan krisis di Suriah, di mana Rusia pasang badan untuk sekutunya Presiden Suriah Bashar al-Assad yang hendak digulingkan pemberontak yang didukung AS.

Belum cukup, Moskow dan Washington juga rebut soal “perang cyber”. AS menuduh Rusia melakukan peretasan terhadap sistem-sistem komputer Pemerintah AS, termasuk sistem komputer Partai Demokrat yang berujung dengan bocornya dokumen e-mail kandidat presiden Hillary Clinton di situs WikiLeaks. Rusia telah membantah tuduhan ini, tapi Pemerintah Barack Obama tak peduli dan bersiap menjatuhkan sanksi pada Moskow.

Seiring dengan memanasnya ketegangan AS dan Rusia, Pemerintah Presiden Vladimir Putin mengejutkan Barat dengan menggelar latihan perang nuklir yang melibatkan 40 juta warga Rusia. Latihan itu termasuk proses evakuasi massal ke bunker-bunker anti-nuklir di Moskow.

Media Rusia, Sputniknews, pada Senin (10/10/2016), mengutip laporan penulis Dave Majumdar seorang editor pertahanan untuk The National Interest (TNI), serta mantan managing editor, Zachary Keck, merinci sepuluh senjata mematikan yang mungkin digunakan Rusia dan AS jika perang benar-benar terjadi.

Beberapa senjata maut Rusia dan AS yang diulas ini, sering dipamerkan kedua negara. Berikut 10 senjata mematikan yang berpotensi digunakan kedua negara jika terjadi perang.

1.Sukhoi Su-35 Flanker-E

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Sukhoi Su-35 Flanker-E adalah pesawat tempur jarak jauh terbaik yang dimiliki Rusia sampai saat ini. Ini adalah turunan dari pesawat Su-27 era-Soviet. Pesawat siluman ini sangat berbahaya bagi setiap pesawat jet tempur AS, tak terkeculi pesawat jet tempur F-22 Raptor produksi Lockheed Martin.

Selama pertempuran udara, Su-35 diklaim mampu meluncurkan rudal dengan kecepatan supersonik sekitar Mach 1,5 pada ketinggian lebih dari 45.000 kaki. Pesawat Su-35 juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kemampuan jamming yang kuat.

Militer China dan Indonesia telah tertarik memiliki pesawat jet tempur Su-35 ini. Beberapa negara juga antre untuk membeli pesawat Su-35.

2. Kapal Selam Amur-class

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Rusia diketahui telah membangun kapal selam nuklir yang dilengkapi rudal balistik seperti Borei-class dan Severodvinsk-class. Kedua jenis kapal selam nuklir ini hampir pasti tidak akan pernah dieskpor Rusia. Rusia hanya pernah memperbolehkan India untuk menyewa kapal selam bertenaga nuklirnya.

Rusia saat ini dilaporkan memiliki selam canggih terbaru Amur-class. Kapal ini diklaim sangat tenang, dan menimbulkan ancaman yang sangat berbahaya terhadap kapal perang musuh. Pada tahun 2007, kapal Song-class China nyaris tak terdeteksi saat mendekati kapal induk AS USS Kitty Hawk. Tapi, kapal selamKilo-class Rusia dan Amur-class dinilai jauh lebih tenang dan jauh lebih mampu dari kapal China itu.

Kapal selam Amur-class dilengkapi dengan empat tabung torpedo 533mm dan 10 tabung peluncuran rudal vertikal. Kapal ini dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 20 knot dan memiliki daya tahan minimal 45 hari di dalam laut.

3. Tank T-90

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Tank tempur andal Rusia T-90 merupakan tank tempur lapis baja paling maju yang dimiliki Moskow saat ini. Tank Armata ini sejatinya upgrade dari tank T-72 era-Soviet.

Tentara Rusia memiliki hampir 1.000 tank tempur T-90. Tank tempur ini populer digunakan Angkatan Darat India karena memiliki sensor terbaik dan fitur-fitur perlindungan lain.

Selain India, Aljazair, Azerbaijan, Turkmenistan dan Uganda telah membeli tank T-90. Vietnam dan negara-negara lain juga dilaporkan berminat memiliki tank T-90.

4. Rudal Anti-Kapal P-800 Oniks/BrahMos

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Rudal anti-kapal supersonik P-800 awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet. Namun, rudal ini telah dikembangkan bersama-sama dengan India dengan nama BrahMos. Senjata mematikan ini dapat digunakan dari kapal perang, kapal selam, pesawat dan dari darat sekalipun. Rudal P-800 memiliki jangkauan sekitar 300 km (atau kira-kira 186 mil), yang berarti melebihi jangkauan rudal anti-kapal sejenis buatan AS, yakni rudal Harpoon.

Menurut sumber Angkatan Laut AS, rudal BrahMos adalah senjata anti-kapal yang sangat berbahaya. Angkatan Laut AS mengakui rudal itu akan membuat masalah bagi pertahanan kapal AS.

Vietnam, Indonesia, dan Rusia dilaporkan mengoperasikan rudal Bastion-P, versi lain dari rudal P-800. Sedangkan India, mengoperasikan rudal BrahMos dari kapal, pesawat terbang dan daratan pantai.

5. Type 53-65 Wake-Homing Torpedo

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Rudal torpedo Rusia ini dianggap paling berbahaya bagi Angkatan Laut AS. Senjata ini sudah lama dikenal sebagai senjata paling menakutkan dengan kinerja tinggi di laut.

Wake-homing torpedo memiliki sensor yang melacak objek di dalam laut seperti kapal dan memiliki probabilitas yang sangat tinggi untuk membunuh.

AS pernah mengembangkan sati-satunya penangkal rudal torpedo Rusia ini yang dikenal sebagai torpedo anti-torpedo (ATT). ATT dilaporkan pernah dikerahkan di kapal induk USS George HW Bush, tetapi tidak jelas seberapa efektif ATT buatan AS ini.

6. Kapal Selam Rudal Balistik Ohio-Class

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


AS memiliki kapal selam rudal balistik (SSBN) Ohio-class untuk mengimbangi kapal-kapal selam nuklir Rusia. AS memiliki 14 SSBN Ohio-class, di mana tiga di antaranya memiliki kemampuan serangan nuklir paling survivable dan abadi.

Setiap SSBN memiliki panjang 560 kaki dan berat 18.750 ton bila terendam di laut. SSBN didukung oleh reaktor bertekanan air (PWR) dan baling-baling poros tunggal. SSBN Ohio-class dapat melakukan perjalanan lebih dari 25 knot pada kedalaman lebih dari 800 kaki.

Masing-masing SSBN Ohio-class bisa membawa sampai 192 hulu ledak nuklir. Namun, di bawah Perjanjian New START, AS harus menonaktifkan empat dari tabung rudal pada setiap SSBN sebelum 2018.

7. B-2 Stealth Bomber

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Ketika Ukraina mulai memanas pada musim semi tahun 2011, AS mengirim sepasang pesawat pengebom B-2 ke Eropa pada misi jarak pendek. Meskipun Angkatan Udara AS mengklaim tujuannya hanya untuk melatih dengan sekutu Eropa-nya, namun para analis militer menilai manuver AS itu menjadi pesan yang jelas untuk Rusia.

Meski diklaim memungkinkan menembus pertahanan musuh yang paling canggih, namun pesawat B-2 belum tentu bisa lolos dari sistem rudal pertahanan Rusia yang terus dikembangkan.

Pesawat B-2 juga menawarkan berbagai fitur yang mengesankan. Menurut kontraktor utama pesawat Northrop Grumman, dengan kapasitas bahan bakar 167.000 pound, setiap pesawat jenis ini dapat melakukan perjalanan sekitar 6.000 mil laut tanpa mengisi bahan bakar.

Meskipun terbang pada kecepatan subsonik, pesawat B-2 dapat mencapai ketinggian hingga 50.000 kaki, yang meningkatkan kemampuan penargetan. Pesawat ini sudah menjalani upgrade terbaru yang dapat menerima perintah presiden secara langsung.

8. F-22 Raptor

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Pesawat jet tempur F-22 Raptor akan sendirian berada di garis depan jika perang AS dan Rusia pecah. Pesawat menggabungkan desain siluman dengan supersonik dan sangat lihai bermanuver.

Pesawat F-22 dibangun untuk menggantikan pesawat F-15 yang sudah uzur. Selain melakukan serangan, pesawat ini dapat melakukan berbagai misi lainnya, termasuk misi intelijen seperti pengawasan hingga serangan elektronik. Musuh potensial dari pesawat F-22 adalah Su-35 Flanker-E.

9. Rudal Pertahanan

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Meskipun Rusia memiliki sistem rudal pertahanan S-300 dan S-400, AS juga memiliki berbagai sistem rudal pertahanan yang berbahaya. Rusia pernah kesal ketika AS berencana untuk menyebar sistem rudal pertahanan di Eropa dengan dalih melawan ancaman rudal balistik Iran.

Secara khusus, AS mengandalkan sistem rudal pertahanan Aegis yang berbasis di kapal dan Aegis yang berbasis di darat. Sistem rudal pertahanan Aegis darat AS sudah ditempatkan di Rumania dan Polandia.

Wilayah AS sendiri dilindungi oleh sistem rudal pertahanan Ground Mid-Course System (GMD). Sekitar 30 sistem rudal pencegat GMD saat ini disebar AS di California dan Alaska. Jumlah ini akan meningkat menjadi 40 pada tahun 2017.

Rusia telah menyatakan bahwa sistem-sistem pertahanan rudal AS mengancam untuk merusak keseimbangan nuklir. Untuk sekutu Asia-nya, AS mengandalkan sistem rudal pertahanan THAAD. Sistem rudal yang akan ditempatkan di Korea Selatan untuk menghadapi ancaman serangan Korea Utara ini juga diprotes Rusia dan China karena merasa terancam.

10.Sekutu AS

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah


Meskipun bukan "senjata" dalam arti tradisional, jaringan sekutu global AS akan sangat meningkatkan kemampuan Amerika untuk berperang melawan Rusia. NATO—bukan AS—di Eropa saja saat ini sudah jadi ancaman terbesar yang dihadapi Rusia.

Kemudian di Timur Tengah, AS memiliki sekutu Teluk dengan anggaran militer yang cukup besar, terutama Arab Saudi yang beberapa kali dinobatkan sebagai salah satu importir senjata terbesar di dunia. Israel juga dikenal sebagai sekutu AS meski juga dekat dengan Rusia.

Di Asia, AS memiliki sejumlah sekutu lama seperti Jepang, Korea Selatan dan Filipina. Meski baru-baru ini Filipina mulai tidak suka dengan AS karena mengkritik perang melawan narkoba yang memakan ribuan korban jiwa. Jika perang dengan Rusia pecah, bukan mustahil sekutu-sekutu AS dari banyak wilayah itu akan terpanggil untuk bertindak.

Sementara itu, Rusia hanya memiliki sejumlah sekutu yang statusnya tidak resmi seperti Suriah. Rusia selama ini cenderung dekat dengan negara-negara yang kerap berseberangan dengan AS, seperti China, Iran, India dan Brasil.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4891 seconds (0.1#10.140)