Ini Alasan Rusia Veto Resolusi yang Diajukan Prancis
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengungkapkan alasan mengapa mereka memveto resolusi yang diajukan Prancis di Dewan Keamanan (DK) PBB terkait Suriah. Resolusi Prancis berisikan desakan untuk menghentikan serangan udara di Aleppo.
Kementerian Luar Negeri Rusia menuturkan alasan mereka memveto resolusi itu adalah karena mereka menilai resolusi tersebut menguntungkan kelompok militan yang beroperasi di Aleppo. Selain itu, Moskow menyebut resolusi itu terlalu dipolitisir.
"Upaya eksplisit dibuat, dengan melarang penerbangan di wilayah Aleppo, untuk memberikan penyamaran bagi teroris dari Jabhat Al-Nusra dan militan terkait," kata Kemlu Rusia, seperti dilansir Reuters pada Minggu (9/10).
Veto yang dilakukan Rusia terhadap resolusi yang diajukan Prancis merupakan awal "perang" antara Rusia dan negara-negara Barat di DK PBB. Dampak pertama dari veto tersebut adalah sedikitnya negara yang menyetujui resolusi Rusia di DK PBB.
Paska usulan Rusia gagal mengumpulkan cukup suara, Matthew Rycroft, Duta Besar Inggris untuk PBB langsung mengelurkan pernyataan. Dia meminta Rusia untuk menghentikan pemboman di Aleppo. Dirinya juga menyebut bahwa negara-negara Barat ragu dengan komitmen Rusia di Suriah.
"Ini (usulan Rusia) gagal karena mereka gagal untuk memenuhi tuntutan untuk mengakhiri pemboman di Aleppo. Ini palsu. Sama seperti komitmen berongga Rusia untuk proses politik di Suriah adalah palsu. Pemboman iwarga sipil di Aleppo adalah memuakkan dan barbar. Berhenti sekarang," ucap Rycroft.
Kementerian Luar Negeri Rusia menuturkan alasan mereka memveto resolusi itu adalah karena mereka menilai resolusi tersebut menguntungkan kelompok militan yang beroperasi di Aleppo. Selain itu, Moskow menyebut resolusi itu terlalu dipolitisir.
"Upaya eksplisit dibuat, dengan melarang penerbangan di wilayah Aleppo, untuk memberikan penyamaran bagi teroris dari Jabhat Al-Nusra dan militan terkait," kata Kemlu Rusia, seperti dilansir Reuters pada Minggu (9/10).
Veto yang dilakukan Rusia terhadap resolusi yang diajukan Prancis merupakan awal "perang" antara Rusia dan negara-negara Barat di DK PBB. Dampak pertama dari veto tersebut adalah sedikitnya negara yang menyetujui resolusi Rusia di DK PBB.
Paska usulan Rusia gagal mengumpulkan cukup suara, Matthew Rycroft, Duta Besar Inggris untuk PBB langsung mengelurkan pernyataan. Dia meminta Rusia untuk menghentikan pemboman di Aleppo. Dirinya juga menyebut bahwa negara-negara Barat ragu dengan komitmen Rusia di Suriah.
"Ini (usulan Rusia) gagal karena mereka gagal untuk memenuhi tuntutan untuk mengakhiri pemboman di Aleppo. Ini palsu. Sama seperti komitmen berongga Rusia untuk proses politik di Suriah adalah palsu. Pemboman iwarga sipil di Aleppo adalah memuakkan dan barbar. Berhenti sekarang," ucap Rycroft.
(esn)