Rusia Gunakan Basis Militer Iran untuk Serang ISIS, Ini Kata AS
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) angkat bicara mengenai keputusan Rusia untuk mulai menggunakan pangkalan militer Iran guna melakukan serangan terhadap basis ISIS di Suriah. Washington menyatakan sama sekali tidak terkejut dengan keputusan itu.
Rusia kemarin telah meluncurkan operasi anti-teror pertama dengan menggunakan pangkalan udara Iran. Rusia setidaknya meluncurkan dua pesawat pembom mereka untuk menyerang basis teroris dari Iran. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan tersebut menargetkan basis ISIS dan al-Nusra yang berada di provinsi Aleppo, Idlib dan juga Deir al Zour.
"Penggunaan pangkalan militer Iran oleh Rusia untuk menargetkan teroris di Suriah sangat disayangkan, tapi tidak mengejutkan dan Washington telah menilai sejauh mana kerjasama Rusia-Iran selama konflik Suriah," ucap juru bicara Kemeneterian Luar Negeri AS, Mark Toner.
Toner, seperti dilansir Al Alalam juga mengatakan, penggunaan pangkalan militer tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi AS, terkait kesepakatan dengan Rusia untuk bekerja sama dalam memerangi kelompok teroris di Suriah.
Lebih lanjut dia menekankan kekhawatiran Washington atas serangan Rusia pada kelompok yang dianggap AS sebagai pemberontak moderat di Suria. Toner menegaskan Rusia seharusnya hanya menyerang kelompok teroris, dan bukan pemberontak moderat.
Rusia kemarin telah meluncurkan operasi anti-teror pertama dengan menggunakan pangkalan udara Iran. Rusia setidaknya meluncurkan dua pesawat pembom mereka untuk menyerang basis teroris dari Iran. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan tersebut menargetkan basis ISIS dan al-Nusra yang berada di provinsi Aleppo, Idlib dan juga Deir al Zour.
"Penggunaan pangkalan militer Iran oleh Rusia untuk menargetkan teroris di Suriah sangat disayangkan, tapi tidak mengejutkan dan Washington telah menilai sejauh mana kerjasama Rusia-Iran selama konflik Suriah," ucap juru bicara Kemeneterian Luar Negeri AS, Mark Toner.
Toner, seperti dilansir Al Alalam juga mengatakan, penggunaan pangkalan militer tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi AS, terkait kesepakatan dengan Rusia untuk bekerja sama dalam memerangi kelompok teroris di Suriah.
Lebih lanjut dia menekankan kekhawatiran Washington atas serangan Rusia pada kelompok yang dianggap AS sebagai pemberontak moderat di Suria. Toner menegaskan Rusia seharusnya hanya menyerang kelompok teroris, dan bukan pemberontak moderat.
(esn)