Menlu Jerman: Donald Trump Capres AS Bahaya bagi Dunia

Rabu, 20 Juli 2016 - 09:50 WIB
Menlu Jerman: Donald Trump Capres AS Bahaya bagi Dunia
Menlu Jerman: Donald Trump Capres AS Bahaya bagi Dunia
A A A
BERLIN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Frank-Walter Steinmeier, pada Rabu (20/7/2016), mengatakan bahwa terpilihnya Donald Trump sebagai calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) merupakan bahaya bagi keamanan dunia.

Donald Trump, kata dia, juga menjadi ancaman bagi AS dengan “politik ketakutan dan isolasi”.

Steinmeier mengatakan kepada Reuters dalam wawancara tertulis bahwa dia prihatin tentang apa yang dia sebut sumpah ambigu Trump untuk "membuat Amerika kuat lagi" sekaligus mengurangi keterlibatan AS di luar negeri.

”Itu bertentangan dan itu membuat saya khawatir,” kata Steinmeier yang bersiap menuju Washington untuk pertemuan dengan Menlu negara lain untuk membahas cara mengalahkan kelompok ISIS.

”Sebuah politik ketakutan dan isolasi akan membawa keamanan berkurang, tidak lebih, dan akan berbahaya tidak hanya untuk Amerika Serikat, tapi untuk Eropa dan juga seluruh dunia,” lanjut Menlu Jerman ini.

Baca:
Donald Trump Akhirnya Capres AS dari Partai Republik

Steinmeier, yang seorang politikus Partai Demokrat Sosial, telah mengecam Donald Trump selama berbulan-bulan atas pidatonya "America First”. Sebaliknya, dia memuji capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, sebagai ahli kebijakan luar negeri yang berpengalaman.

Trump resmi diusung sebagai capres AS 2016 dalam Konvensi Nasional Partai Republik di Cleveland, Ohio, hari Selasa. Dia telah mengalahkan 16 rival separtainya selama Pemilu primer beberapa waktu lalu.

Steinmeier selama ini dikenal sebagai politisi Jerman yang menjadi pengkritik keras Donald Trump, terutama soal ambisi kebijakan luar negerinya.

Baca juga:
Jika Menang, Donald Trump Bersihkan Semua "Antek" Obama

Beberapa poin yang dikritik Steinmeier adalah ambisi Donald Trump untuk menolak perjanjian nuklir dengan Iran yang sudah disepakati tahun lalu. Trump juga dikritik soal seruan investasi lebih dalam pertahanan rudal di Eropa.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7686 seconds (0.1#10.140)
pixels