Pemberontak Suriah Ultimatum AS dan Rusia

Senin, 23 Mei 2016 - 14:41 WIB
Pemberontak Suriah Ultimatum AS dan Rusia
Pemberontak Suriah Ultimatum AS dan Rusia
A A A
ALLEPO - Pemberontak Suriah memberikan ultimatum kepada Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Kaum pemberontak Suriah memberikan waktu 48 jam kepada AS dan Rusia untuk memdesak rezim Bashar al-Assad agar menghentikan serangan udara di Suriah.

Mereka menyatakan, jika AS dan Rusia tidak bisa membuat Assad menghentikan serangan udara di sejumlah wilayah Suriah, maka mereka mungkin akan menarik diri dari gencatan senjata yang saat ini masih berlangsung di Suriah.

"Kami memberikan waktu 48 jam kepada negara sponsor dari gencatan senjata untuk menyelamatkan apa yang tersisa dari kesepakatan itu dan memaksa rezim Presiden Assad dan sekutu-sekutunya untuk sepenuhnya dan segera menghentikan serangan brutal mereka terhadap Daraya dan Timur Ghouta," kata pemberontak Suriah dalam sebuah pernyataan.

"Mengingat serangan rezim terhadap semua daerah yang dibebaskan, di Daraya khususnya, kami mempertimbangkan kesepakatan gencatan senjata telah benar-benar runtuh," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (23/5).

Pernyataan, yang merupakan sikap bersama 29 kelompok pemberontak itu juga menuturkan, bahwa mereka akan melakukan apapun yang diperlukan untuk merespon setiap seragan udara yang dilancarakan oleh rezim Assad.

"Kelompok pemberontak akan mengambil semua tindakan yang mungkin dan menanggapi dengan segala cara untuk membela orang-orang kami dan di semua lini sampai rezim benar-benar menghentikan serangan terhadap semua wilayah yang dibebaskan, terutama Daraya, dan menarik kembali ke posisi pra 14 Mei," pungkasnya.

Gencatan senjata di Suriah sendiri sejatinya diikuti oleh semua pihak, terkecuali kelompok yang dianggap kelompok teror. Dimana, sejauh ini masih belum disepakati mana saja yang kelompok pemberontak Suriah yang masuk dalam kategori kelompok moderat dan mana kelompok teror, yang membuat gencatan senjata ini sangat rapuh.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4911 seconds (0.1#10.140)