Perusahaan di AS Bikin Proyek 'Hidupkan' Manusia dari Kematian

Jum'at, 27 November 2015 - 11:27 WIB
Perusahaan di AS Bikin...
Perusahaan di AS Bikin Proyek 'Hidupkan' Manusia dari Kematian
A A A
LOS ANGELES - Perusahaan teknologi Humai yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) mengungkap cara “menghidupkan” manusia setelah kematian. Caranya, dengan menerapkan teknologi bionik, nanoteknologi dan intelejensi buatan.

Humai menyatakan pekerjaan yang bermula dari proyek fiksi itu akan jadi proyek ilmiah dalam tempo 30 tahun dari sekarang. Perusahaan teknologi itu sedang bekerja pada sebuah proyek yang akan memungkinkan kesadaran manusia ditransfer ke sebuah tubuh buatan setelah manusia tersebut mengalami kematian.

Menurut Humai, intelejensi buatan dan nanoteknologi bisa berguna untuk menyimpan data gaya percakapan, pola perilaku, proses berpikir dan informasi tentang bagaimana fungsi tubuh. Data itu akan dikodekan menjadi beberapa teknologi sensor, yang akan dibangun menjadi sebuah badan atau tubuh buatan dengan otak manusia yang sudah meninggal.

“Humai adalah perusahaan AI (artificial intelegence/inteljensi buatan) dengan misi untuk membangkitkan kembali setelah kematian. Kami ingin membawa Anda kembali ke kehidupan setelah meninggal,” bunyi keterangan dalam situs resmi perusahaan teknologi Humai.

Humai, yang berbasis di Los Angeles, didanai sepenuhnya oleh CEO dan pendiri perushaan itu, Josh Bocanegra. Bocanegra mengatakan Australia Popular Science, bahwa otak dari orang yang meninggal akan dibekukan menggunakan teknologi cryonics, sehingga ketika teknologi ini sepenuhnya dikembangkan, mereka dapat menanamkan otak ke tubuh buatan.

”Fungsi tubuh buatan akan dikendalikan dengan pikiran Anda dengan mengukur gelombang otak,” katanya yang dilansir Jumat (27/11/2015). ”Soal usia otak, kami akan menggunakan nanoteknologi untuk memperbaiki dan meningkatkan sel.”

Dia tidak menampik jika teknologi itu dinamakan sebagai teknologi kloning.”Kami percaya kami dapat membangkitkan manusia pertama (dari kematian) dalam tempo 30 tahun,” katanya, seperti dikutip Daily Mirror.
(mas)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Amerika Serikat Akan...
Amerika Serikat Akan Kembali Menjadi Mercusuar Dunia
Berita Terkini
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur Unjuk Kekuatan di Dekat Sekutu Rusia
29 menit yang lalu
Sekutu Ukraina Minta...
Sekutu Ukraina Minta Indonesia Ikut Kerahkan Pasukan, Ini Respons RI
1 jam yang lalu
Awas Perang Dunia III,...
Awas Perang Dunia III, Bos NATO Warning Keras Putin: Jika Rusia Serang Sekutu, Maka...
2 jam yang lalu
170.000 Bayi Korea Selatan...
170.000 Bayi Korea Selatan Diekspor ke Berbagai Negara untuk Diadopsi
2 jam yang lalu
4 Alasan Neokolonialisme...
4 Alasan Neokolonialisme Barat di Afrika Hancur, Salah Satunya Membeli Uranium dengan Harga Murah
4 jam yang lalu
10 Negara dengan Kekuatan...
10 Negara dengan Kekuatan Militer Terlemah, Banyak yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
5 jam yang lalu
Infografis
Sepasang Pesawat Pengebom...
Sepasang Pesawat Pengebom Nuklir AS Berkeliaran di Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved