Setahun Perang, Anak-anak Gaza Ketakutan dan Trauma

Selasa, 07 Juli 2015 - 15:47 WIB
Setahun Perang, Anak-anak Gaza Ketakutan dan Trauma
Setahun Perang, Anak-anak Gaza Ketakutan dan Trauma
A A A
GAZA - Tepat setahun perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, berlalu. Namun, mayoritas anak-anak Palestina di Gaza yang selamat dari perang masih hidup dalam ketakutan dan trauma.

Menurut Save the Children--lembaga non-profit internasional--, sembilan dari sepuluh anak yang selamat dari perang Gaza 2014 masih dilanda ketakutan. Mereka khawatir perang dan kejahatan pelanggaran perang akan terjadi lagi.

Menurut lembaga nirlaba itu, perang berturut-turut dan pertumpahan darah di daerah kantong Palestina telah meninggalkan anak-anak dengan kondisi emosional dan dalam beberapa kasus, secara fisik hancur.

”Banyak anak-anak di Gaza sekarang telah hidup melewati tiga perang dalam tujuh tahun terakhir, yang terakhir terkenal karena kekejamannya,” kata Carolyn Miles, Presiden dan CEO dari Save the Children, dalam sebuah pernyataan.

“Mereka telah hidup melewati peristiwa yang akan memberikan mimpi buruk hingga usia dewasa yang keras nanti. Blokade lanjutan dan ancaman konflik baru membuat anak-anak sulit untuk pulih dari trauma yang mereka alami,” lanjut Miles, seperti dikutip IB Times, Selasa (7/7/2015).

Perang Gaza tahun lalu berlangsung 51 hari. Perang antara Hamas dan Israel itu telah menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina, yang mayoritas warga sipil. Dari jumlah tersebut, 551 di antaranya adalah anak-anak.

Menurut Save the Children, lebih dari 3.400 anak-anak terluka, di mana 10 persennya menderita cacat. Sedangkan dari pihak Israel, satu anak tewas dan 270 lainnya terluka. Sisa korban tewas lainnya didominasi tentara Israel.

”Satu tahun kemudian, rumah dan sekolah di Gaza belum dibangun kembali dan anak-anak masih bermain di tengah puing-puing,” lanjut lembaga nirlaba itu dalam sebuah laporan.”Kekerasan terus berlanjut. Anak-anak di Gaza terus menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia.”

Imbas dari kekerasan yang terus berlanjut dan ketakutan akan terulangnya konflik, membuat tujuh dari 10 anak di Gaza menderita mimpi buruk dan kerap mengompol. Lebih dari 50 persen anak-anak di Gaza tidak mau pergi ke sekolah karena takut jika meninggalkan rumah mereka.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4874 seconds (0.1#10.140)