Kremlin: Pengiriman Tank ke Ukraina Tak akan Mengubah Situasi di Lapangan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin menyatakan pengiriman kendaraan lapis baja berat oleh negara-negara Barat ke Ukraina tidak akan mengubah situasi di lapangan. Sebelumnya, sejumlah negara pendukung Kiev memastikan mengirim tank dan sejumlah kendaraan lapis baja lainnya ke Ukraina.
“Operasi militer khusus akan terus berlanjut. Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya. Tujuan dari operasi militer khusus akan tercapai,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam briefing mingguan di Moskow, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (16/1/2023).
Peskov mengatakan, keputusan Inggris untuk mengirim tank Challenger 2 ke Kiev dapat "memperpanjang cerita dan membawa lebih banyak masalah ke negara Ukraina."
"Kami mengevaluasi dan menganggap keputusan seperti itu sangat negatif. Inggris, negara-negara Eropa lainnya, Polandia dan sebagainya, yang sekarang berbicara tentang niat mereka untuk mengatur babak baru pasokan peralatan militer berteknologi baru yang lebih maju untuk Ukraina, tidak akan bisa mengubah situasi di lapangan," kata Peskov.
Dia menambahkan bahwa Moskow meragukan negara-negara Barat peduli dengan orang-orang yang tinggal di Ukraina dan masa depan mereka. Menurutnya, negara-negara ini “hanya menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka”.
Pada akhir pekan lalu, Inggris mengumumkan keputusannya untuk mentransfer 14 tank Challenger 2 ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang setelah percakapan telepon antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz belum memutuskan apakah akan memasok Leopard 2 ke Kiev, sementara Prancis mengatakan akan memberi Ukraina tank tempur ringan AMX 10-RC.
“Operasi militer khusus akan terus berlanjut. Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya. Tujuan dari operasi militer khusus akan tercapai,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam briefing mingguan di Moskow, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (16/1/2023).
Peskov mengatakan, keputusan Inggris untuk mengirim tank Challenger 2 ke Kiev dapat "memperpanjang cerita dan membawa lebih banyak masalah ke negara Ukraina."
"Kami mengevaluasi dan menganggap keputusan seperti itu sangat negatif. Inggris, negara-negara Eropa lainnya, Polandia dan sebagainya, yang sekarang berbicara tentang niat mereka untuk mengatur babak baru pasokan peralatan militer berteknologi baru yang lebih maju untuk Ukraina, tidak akan bisa mengubah situasi di lapangan," kata Peskov.
Dia menambahkan bahwa Moskow meragukan negara-negara Barat peduli dengan orang-orang yang tinggal di Ukraina dan masa depan mereka. Menurutnya, negara-negara ini “hanya menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka”.
Pada akhir pekan lalu, Inggris mengumumkan keputusannya untuk mentransfer 14 tank Challenger 2 ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang setelah percakapan telepon antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz belum memutuskan apakah akan memasok Leopard 2 ke Kiev, sementara Prancis mengatakan akan memberi Ukraina tank tempur ringan AMX 10-RC.
(esn)