Turki akan Laporkan Status Baru Hagia Sophia ke UNESCO
loading...

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menuturkan, pihaknya akan segera melaporkan status baru Hagia Sophia ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Foto/REUTERS
A
A
A
ANKARA - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menuturkan, pihaknya akan segera melaporkan status baru Hagia Sophia ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Turki pada pekan lalu kembali mengubah status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.
UNESCO pada pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan meninjau status monumen tersebut sebagai Situs Warisan Dunia setelah penetapan status baru tersebut.
( Baca juga: Yunani Sebut Erdogan Jadikan Hagia Sophia sebagai 'Senjata' Politik )
Cavusoglu mengatakan, Ankara terkejut dengan reaksi UNESCO dan akan memberi tahu langkah-langkah lebih lanjut yang akan diambil mengenai Hagia Sophia, yang merupakan gereja Bizantium selama sembilan abad sebelum Ottoman mengubahnya menjadi masjid.
"Turki sensitif dalam melindungi karakter historisnya. Kami harus melindungi warisan leluhur kami. Fungsinya bisa seperti ini atau itu, tidak masalah," kata Cavusoglu dalam sebuah wawancara dengan TRT Haber, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/7/2020).
Ditanya tentang kritik dan ungkapan keprihatinan dari Yunani, Paus Franciskus dan yang lainnya, Cavusoglu mengatakan keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah sah.
( Baca juga: Meski Corona RI Bukan Terbesar di Dunia, Masyarakat Diminta Tetap Waspada )
"Kami menghormati pandangan semua orang bahkan jika kami tidak setuju dengan itu tetapi kami sangat menolak komentar yang dibuat dengan cara yang melanggar hak-hak kedaulatan Turki," tukasnya.
UNESCO pada pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan meninjau status monumen tersebut sebagai Situs Warisan Dunia setelah penetapan status baru tersebut.
( Baca juga: Yunani Sebut Erdogan Jadikan Hagia Sophia sebagai 'Senjata' Politik )
Cavusoglu mengatakan, Ankara terkejut dengan reaksi UNESCO dan akan memberi tahu langkah-langkah lebih lanjut yang akan diambil mengenai Hagia Sophia, yang merupakan gereja Bizantium selama sembilan abad sebelum Ottoman mengubahnya menjadi masjid.
"Turki sensitif dalam melindungi karakter historisnya. Kami harus melindungi warisan leluhur kami. Fungsinya bisa seperti ini atau itu, tidak masalah," kata Cavusoglu dalam sebuah wawancara dengan TRT Haber, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/7/2020).
Ditanya tentang kritik dan ungkapan keprihatinan dari Yunani, Paus Franciskus dan yang lainnya, Cavusoglu mengatakan keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah sah.
( Baca juga: Meski Corona RI Bukan Terbesar di Dunia, Masyarakat Diminta Tetap Waspada )
"Kami menghormati pandangan semua orang bahkan jika kami tidak setuju dengan itu tetapi kami sangat menolak komentar yang dibuat dengan cara yang melanggar hak-hak kedaulatan Turki," tukasnya.
(esn)
Lihat Juga :