Mohammed bin Salman Bukan Anak Tertua, Mengapa Jadi Putra Mahkota Arab Saudi?

Sabtu, 14 Januari 2023 - 00:01 WIB
loading...
Mohammed bin Salman Bukan Anak Tertua, Mengapa Jadi Putra Mahkota Arab Saudi?
Mohammed bin Salman menjadi Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi meski sejatinya dia bukan anak tertua Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Foto/SPA via REUTERS
A A A
RIYADH - Raja Salman bin Abdulaziz adalah penguasa yang memerintah Kerajaan Arab Saudi saat ini. Sedangkan Mohammed bin Salman adalah putra mahkota meskipun sejatinya dia bukan anak tertua dari sang raja.

Tradisi monarki pada umumnya, suksesor raja adalah anak tertua. Namun tidak dengan apa yang terjadi di Kerajaan Arab Saudi. Di kerajaan Islam tersebut, putra mahkota atau calon raja berikutnya ditentukan oleh badan keluarga kerajaan yang dikenal sebagai "Dewan Kesetiaan Arab Saudi".

Sekadar diketahui, Raja Salman telah menikah tiga kali dan telah menjadi ayah dari setidaknya tiga belas anak, termasuk dua belas putra.

Istri Pertama Raja Salman

Mengutip New York Times, istri pertama Raja Salman adalah saudari sepupunya, Sultana binti Turki Al Sudairi—putri paman dari pihak ibu, Turki bin Ahmad Al Sudairi, mantan gubernur Provinsi Asir.



Mereka menikah pada tahun 1954, ketika Salman baru berusia 18 tahun. Sultana melahirkan enam anak, termasuk putri satu-satunya yang diketahui. Dua putra mereka meninggal saat dewasa. Sultana meninggal pada 30 Juli 2011.

Putra Raja Salman dengan Sultana adalah:

1. Pangeran Fahd (1955-2001)
Salman baru berusia 19 tahun ketika dia menjadi seorang ayah dengan kelahiran Fahd pada tahun 1955.

Fahd menikah dengan seorang sepupu dan merupakan ayah dari empat anak. Dia tumbuh menjadi pengusaha dan peternak kuda. Dia meninggal karena gagal jantung pada usia 47 tahun pada Juli 2001. Setelah kematiannya, ibunya membantu badan amal yang berganti nama menjadi "The Prince Fahd bin Salman Charitable Society for the Care of Kidney Patients". Saudara laki-laki Fahd, Abdulaziz, telah mengambil alih badan amal itu setelah kematian ibu mereka.

2. Pangeran Sultan (lahir 1956)
Dia menjadi orang pertama berdarah bangsawan, orang Arab pertama dan Muslim pertama yang terbang ke luar angkasa ketika dia terbang dengan Space Shuttle Discovery (STS-51-G) pada Juni 1985.

Sultan bin Salman saat ini adalah ketua Komisi Antariksa Saudi. Pangeran Sultan bin Salman sebelumnya adalah ketua Komisi Pariwisata & Kepurbakalaan Saudi (SCTA), yang kemudian diubah menjadi Kementerian Pariwisata.

3. Pangeran Ahmed (1958-2002)
Dia meninggal karena serangan jantung pada Juli 2002 dalam usia 43 tahun.

4. Pangeran Abdulaziz (lahir 1960)
Dia menjadi wakil menteri perminyakan sejak 1995, kemudian menjadi menteri energi sejak 2019.

5. Pangeran Faisal (lahir 1970)
Dia adalah gubernur provinsi Madinah.

6. Putri Hassa (lahir 1974)
Dia satu-satunya putri Raja Salman yang diketahui. Pada 28 Mei 2021, dia menikah dengan sepupunya, Fahd bin Saad Al Saud, di Royal Sea Place di Jeddah.

Baca Juga: Putra Mahkota Mohammed bin Salman: Wahhabisme Disebar Saudi atas Permintaan Barat

Istri Kedua Raja Salman

Istri kedua Raja Salman adalah Sarah binti Faisal Al Subai'ai. Pasangan itu bercerai. Pernikahan yang relatif singkat menghasilkan seorang putra: Pangeran Saud (lahir 1986).

Istri Ketiga Raja Salman

Istri ketiga Salman, seperti dikutip The Independent, adalah Fahda binti Falah Al Hithlain, cucu dari Rakan bin Hithlain dan cicit dari Dhaydan bin Hithlain, pemimpin suku Al Ajman.

Fahda telah melahirkan enam putra bagi raja, yakni:

1. Pangeran Mohammed (lahir 1985).
Dia sekarang adalah Putra Mahkota Arab Saudi. Dia adalah penasihat pribadi Raja Salman di Kementerian Pertahanan dan di Istana Putra Mahkota. Setelah Salman naik takhta menjadi raja pada Januari 2015, Pangeran Mohammed bin Salman diangkat sebagai menteri pertahanan dan kepala istana kerajaan. Dia kemudian dia diangkat menjadi putra mahkota setelah peristiwa yang dikenal sebagai "kudeta istana", di mana Pangeran Mohammed menggantikan posisi sepupunya, Pangeran Mohammed bin Nayef.

2. Pangeran Turki (lahir 1987).
Dia menjadi ketua Kelompok Riset dan Pemasaran Saudi pada Februari 2013, menggantikan kakak tirinya, Pangeran Faisal.

3. Pangeran Khalid (lahir 1988)

4. Pangeran Naif

5. Pangeran Bandar

6. Pangeran Rakan
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)