Rusia Copot Jenderal Armageddon dari Komandan Perang Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pengumuman mengejutkan datang dari Rusia . Sergei Surovikin, yang dijuluki Jenderal Armageddon , telah dicopot dari perannya sebagai komandan perang di Ukraina .
Surovikin dicopot setelah menduduki jabatan itu hanya tiga bulan. Selanjutnya ia akan digantikan oleh kepala staf umum Valery Gerasimov, yang mengepalai militer Rusia.
Perubahan itu diumumkan oleh menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu, dan digambarkan sebagai peningkatan tingkat kepemimpinan operasi khusus - sebutan Moskow untuk invasi ke Ukraina seperti dikutip dari Sky News, Rabu (12/1/2023).
Surovikin ditugaskan untuk bertanggung jawab atas operasi di Ukraina pada Oktober tahun lalu. Meski tidak lagi menduduki jabatan itu, dia akan tetap sebagai wakil dari Gerasimov.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan perubahan itu dirancang untuk meningkatkan efektivitas operasi militer di Ukraina dan kebutuhan untuk mengatur interaksi yang lebih dekat antara jenis dan senjata pasukan.
Terkenal karena kekejaman dan kebrutalannya, Surovikin adalah seorang veteran militer yang bertugas dalam perang Uni Soviet dengan Afghanistan pada 1980-an.
Pria berusia 56 tahun itu terkenal karena memerintahkan pasukan untuk menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi di Moskow, ketika tiga orang terbunuh pada hari-hari terakhir Uni Soviet pada tahun 1991.
Pada 2017 ia memimpin intervensi pasukan Rusia selama Perang Suriah.
Dia dituduh terlibat dalam pengeboman tanpa pandang bulu terhadap pejuang oposisi dan mengawasi serangan senjata kimia, dalam kampanye yang dianggap sangat penting dalam membantu pemerintah Suriah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar wilayah negara itu.
Dia juga sekutu utama Yevgeny Prigozhin, pendiri dan kepala kelompok tentara bayaran Grup Wagner, yang telah bertempur di wilayah Donbas timur Ukraina.
Pada saat pengangkatannya sebagai komandan pasukan Rusia di Ukraina, para ahli mengatakan bahwa keputusan Vladimir Putin adalah akibat langsung dari reputasinya yang kejam.
Analis militer Forbes McKenzie, kepala Intelijen McKenzie, mengatakan kepada Sky News pada Oktober 2022 bahwa Surovikin dipandang sebagai pahlawan bekas Republik Soviet.
Surovikin dicopot setelah menduduki jabatan itu hanya tiga bulan. Selanjutnya ia akan digantikan oleh kepala staf umum Valery Gerasimov, yang mengepalai militer Rusia.
Perubahan itu diumumkan oleh menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu, dan digambarkan sebagai peningkatan tingkat kepemimpinan operasi khusus - sebutan Moskow untuk invasi ke Ukraina seperti dikutip dari Sky News, Rabu (12/1/2023).
Surovikin ditugaskan untuk bertanggung jawab atas operasi di Ukraina pada Oktober tahun lalu. Meski tidak lagi menduduki jabatan itu, dia akan tetap sebagai wakil dari Gerasimov.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan perubahan itu dirancang untuk meningkatkan efektivitas operasi militer di Ukraina dan kebutuhan untuk mengatur interaksi yang lebih dekat antara jenis dan senjata pasukan.
Terkenal karena kekejaman dan kebrutalannya, Surovikin adalah seorang veteran militer yang bertugas dalam perang Uni Soviet dengan Afghanistan pada 1980-an.
Pria berusia 56 tahun itu terkenal karena memerintahkan pasukan untuk menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi di Moskow, ketika tiga orang terbunuh pada hari-hari terakhir Uni Soviet pada tahun 1991.
Pada 2017 ia memimpin intervensi pasukan Rusia selama Perang Suriah.
Dia dituduh terlibat dalam pengeboman tanpa pandang bulu terhadap pejuang oposisi dan mengawasi serangan senjata kimia, dalam kampanye yang dianggap sangat penting dalam membantu pemerintah Suriah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar wilayah negara itu.
Dia juga sekutu utama Yevgeny Prigozhin, pendiri dan kepala kelompok tentara bayaran Grup Wagner, yang telah bertempur di wilayah Donbas timur Ukraina.
Pada saat pengangkatannya sebagai komandan pasukan Rusia di Ukraina, para ahli mengatakan bahwa keputusan Vladimir Putin adalah akibat langsung dari reputasinya yang kejam.
Analis militer Forbes McKenzie, kepala Intelijen McKenzie, mengatakan kepada Sky News pada Oktober 2022 bahwa Surovikin dipandang sebagai pahlawan bekas Republik Soviet.
(ian)