Macron Bicara Blak-blakan tentang Paradoks Putin

Selasa, 10 Januari 2023 - 20:51 WIB
loading...
Macron Bicara Blak-blakan...
Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di benteng Bregancon, pantai Mediterania, dekat Bormes-les-Mimosas, Prancis selatan, pada 19 Agustus 2019. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bukanlah orang yang “tidak menyenangkan”, tetapi itu tidak bisa menjadi alasan untuk meluncurkan “perang” di Ukraina.

Presiden Prancis membuat pernyataan aneh itu saat tampil pada Sabtu di Les Rencontres du Papotin, program TV yang dibawakan sekelompok jurnalis autis.

Macron dikritik para jurnalis tentang berbagai macam masalah, termasuk hubungannya dengan Putin.

“Ketika kamu bertemu dengannya seperti itu, dia bukan tidak menyenangkan. Itulah paradoksnya,” ujar Macron, menambahkan, “Tidak ada yang membenarkan untuk memulai perang.”

Presiden Prancis juga mengungkapkan pandangannya tentang akar konflik antara Moskow dan Kiev.



Dia menyatakan tujuan sebenarnya dari Putin adalah pemulihan "kerajaan" Rusia. Namun, Macron tidak merinci bagaimana tepatnya permusuhan yang sedang berlangsung dapat membantu mencapai tujuan yang dituduhkan ini.

“Pada dasarnya, dia meluncurkan perang ini untuk memulihkan wilayah dan memperluas batas Rusia ke kekaisaran yang pernah ada. Dia memikul tanggung jawab yang sangat berat untuk dirinya sendiri, rakyatnya, jelas untuk rakyat Ukraina, dan untuk kita semua. Beginilah cara saya melihat sesuatu,” papar Macron.

Presiden Prancis juga memperingatkan tentang kesalahpahaman bahwa pasukan Rusia entah bagaimana berada di ambang kekalahan di Ukraina.



Meski pasukan Rusia telah mengalami korban tertentu, Macron menegaskan, pasukan Kiev sama sekali tidak mendekati kemenangan di medan perang.

Macron mengambil sikap yang agak ambigu selama konflik yang sedang berlangsung. Dia sendiri telah berulang kali menggarisbawahi perlunya melakukan pembicaraan dengan Rusia.

Pada saat yang sama, Paris telah mengikuti sikap kolektif Barat yang anti-Rusia dan secara aktif mendukung Kiev.

Prancis pekan lalu menjanjikan bantuan baru berupa tank beroda untuk pasukan Ukraina.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.

Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.

Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Sesaat sebelum permusuhan pecah, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.

September lalu, Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye, digabungkan ke dalam Rusia setelah referendum.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
Unjuk Kekuatan, Kapal...
Unjuk Kekuatan, Kapal Selam Nuklir Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Kalibr Sejauh 1.100 Km
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
5 Drama Korea Paling...
5 Drama Korea Paling Dinanti Mei 2025, dari Romantis hingga Thriller Wajib Masuk Watchlist!
Drama Gagal Menang:...
Drama Gagal Menang: Rehan/Gloria Tersandung di Titik Kritis Lawan India
Angela Tanoesoedibjo...
Angela Tanoesoedibjo Komitmen Beri Ruang bagi Perempuan Indonesia Sampaikan Gagasan
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
3 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
5 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
6 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
6 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
7 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
8 jam yang lalu
Infografis
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved