Macron Bicara Blak-blakan tentang Paradoks Putin

Selasa, 10 Januari 2023 - 20:51 WIB
loading...
A A A
Meski pasukan Rusia telah mengalami korban tertentu, Macron menegaskan, pasukan Kiev sama sekali tidak mendekati kemenangan di medan perang.

Macron mengambil sikap yang agak ambigu selama konflik yang sedang berlangsung. Dia sendiri telah berulang kali menggarisbawahi perlunya melakukan pembicaraan dengan Rusia.

Pada saat yang sama, Paris telah mengikuti sikap kolektif Barat yang anti-Rusia dan secara aktif mendukung Kiev.

Prancis pekan lalu menjanjikan bantuan baru berupa tank beroda untuk pasukan Ukraina.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.

Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.

Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Sesaat sebelum permusuhan pecah, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.

September lalu, Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye, digabungkan ke dalam Rusia setelah referendum.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)