Seorang Kardinal Ungkap Rencana Rahasia Gulingkan Paus Fransiskus
loading...
A
A
A
Dia meninggal bulan lalu, pada usia 95 tahun. Menurut spekulasi media, para "komplotan" tidak ingin bergerak melawan Fransiskus ketika Benediktus masih hidup, untuk menghindari situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana dua paus pensiun saat masih hidup.
La Stampa melihat sesuatu yang mencurigakan dalam fakta bahwa Paus Fransiskus baru-baru ini bertemu dengan Kardinal Georg Gaenswein, mantan sekretaris pribadi Paus Benediktus dan secara resmi masih menjadi prefek rumah tangga kepausan.
Menurut laporan itu, Kardinal Georg Gaenswein tetap kesal karena Paus baru pada dasarnya memensiunkannya dalam segala hal kecuali namanya.
Outlet Italia mengatakan Paus Fransiskus telah membahas tuduhan kardinal kelahiran Jerman itu dalam khotbah Minggunya.
Saat itu Paus Fransiskus mengatakan kepada umat beriman bahwa, "Gosip adalah senjata yang mematikan, membunuh, membunuh cinta, membunuh masyarakat, membunuh persaudaraan."
Fransiskus juga telah membuat beberapa kesalahan politik dalam beberapa bulan terakhir.
Vatikan meminta maaf kepada Rusia atas wawancara Paus dengan majalah Jesuit Amerika, di mana dia menggambarkan Muslim Chechnya dan terutama Buryat Buddhis sebagai orang Rusia yang "paling kejam".
Moskow memprotes tudingan Paus terhadap komunitas minoritas, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik kata-kata Paus sebagai "aneh" dan "tidak Kristen."
Bulan lalu, Fransiskus menggambarkan konflik di Ukraina sebagai "perang global", menambahkan bahwa perang semacam itu dimulai "ketika satu kerajaan mulai melemah."
La Stampa melihat sesuatu yang mencurigakan dalam fakta bahwa Paus Fransiskus baru-baru ini bertemu dengan Kardinal Georg Gaenswein, mantan sekretaris pribadi Paus Benediktus dan secara resmi masih menjadi prefek rumah tangga kepausan.
Menurut laporan itu, Kardinal Georg Gaenswein tetap kesal karena Paus baru pada dasarnya memensiunkannya dalam segala hal kecuali namanya.
Outlet Italia mengatakan Paus Fransiskus telah membahas tuduhan kardinal kelahiran Jerman itu dalam khotbah Minggunya.
Saat itu Paus Fransiskus mengatakan kepada umat beriman bahwa, "Gosip adalah senjata yang mematikan, membunuh, membunuh cinta, membunuh masyarakat, membunuh persaudaraan."
Fransiskus juga telah membuat beberapa kesalahan politik dalam beberapa bulan terakhir.
Vatikan meminta maaf kepada Rusia atas wawancara Paus dengan majalah Jesuit Amerika, di mana dia menggambarkan Muslim Chechnya dan terutama Buryat Buddhis sebagai orang Rusia yang "paling kejam".
Moskow memprotes tudingan Paus terhadap komunitas minoritas, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik kata-kata Paus sebagai "aneh" dan "tidak Kristen."
Bulan lalu, Fransiskus menggambarkan konflik di Ukraina sebagai "perang global", menambahkan bahwa perang semacam itu dimulai "ketika satu kerajaan mulai melemah."
(sya)