Memanas, China Kerahkan Pasukan di Dekat Taiwan
loading...
A
A
A
BEIJING - China mengumumkan latihan militer di dekat Taiwan menjelang kunjungan anggota parlemen Jerman dan Lituania ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Latihan China itu digambarkan sebagai melawan "pasukan separatis."
Latihan diumumkan pada Minggu (8/1/2023) oleh Kolonel Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Dia mengatakan latihan itu akan melibatkan manuver laut dan udara di sekitar Taiwan, dengan fokus pada serangan darat dan aksi serangan amfibi.
“Latihan itu dirancang untuk menguji kemampuan tempur bersama pasukan dan dengan tegas menangkal tindakan provokatif pasukan eksternal dan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," tegas pernyataan militer China.
Taiwan adalah pulau yang berfungsi sebagai benteng terakhir pasukan nasionalis selama perang saudara tahun 1940-an di China. Pulau itu diatur sendiri, tetapi diakui sebagai bagian dari China oleh sebagian besar negara.
Militer pulau itu melaporkan mendeteksi empat kapal PLA pada Senin (9/1/2023), bersama dengan sejumlah pesawat militer di Selat Taiwan.
Dikatakan aset angkatan laut, udara dan darat Taiwan sedang memantau situasi dan siap merespons.
Latihan China itu digambarkan sebagai melawan "pasukan separatis."
Latihan diumumkan pada Minggu (8/1/2023) oleh Kolonel Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Dia mengatakan latihan itu akan melibatkan manuver laut dan udara di sekitar Taiwan, dengan fokus pada serangan darat dan aksi serangan amfibi.
“Latihan itu dirancang untuk menguji kemampuan tempur bersama pasukan dan dengan tegas menangkal tindakan provokatif pasukan eksternal dan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," tegas pernyataan militer China.
Taiwan adalah pulau yang berfungsi sebagai benteng terakhir pasukan nasionalis selama perang saudara tahun 1940-an di China. Pulau itu diatur sendiri, tetapi diakui sebagai bagian dari China oleh sebagian besar negara.
Militer pulau itu melaporkan mendeteksi empat kapal PLA pada Senin (9/1/2023), bersama dengan sejumlah pesawat militer di Selat Taiwan.
Dikatakan aset angkatan laut, udara dan darat Taiwan sedang memantau situasi dan siap merespons.