Ukraina: Iran Kembali Pasok Drone Kamikaze ke Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Rusia melanjutkan serangan terhadap Ukraina menggunakan drone kamikaze Iran . Iran telah mengirimkan batch baru drone Shahed-131 dan Shahed-136.
Hal itu diungkapkan juru bicara Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, Andrii Yusov.
"Batch baru relatif kecil," kata Yusov, tanpa memberikan rincian tentang jumlah drone yang dikirim seperti dilansir dari Kyiv Independent, Minggu (18/12/2022).
Sementara itu, menurut intelijen militer, Iran belum memasok Rusia dengan rudal balistik.
Menurut Yurii Ihnat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Rusia juga bersiap untuk memproduksi amunisi berkeliaran di dalam negeri.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada bulan Oktober bahwa Rusia telah memesan lebih dari 2.400 drone serang buatan Iran.
Sejak September, Rusia telah mulai menggunakan pesawat tak berawak buatan Iran melawan Ukraina, melepaskan serangan ke lokasi energi sipil di seluruh negeri. Pada bulan Desember, Uni Eropa dan Kanada memberikan sanksi kepada Iran karena memasok Rusia dengan drone.
Iran dituduh oleh kekuatan Barat memasok drone ke Rusia untuk perangnya melawan Ukraina, karena Moskow menghancurkan infrastruktur energi negara itu untuk mencari keuntungan dalam konflik berdarah tersebut.
Bulan lalu, Teheran mengakui telah mengirim drone ke Rusia, tetapi bersikeras bahwa mereka dipasok sebelum invasi ke Ukraina.
Perkembangan terbaru menyebutkan Rusia ingin mengamankan pasokan rudal balistik dari Iran dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal itu diungkapkan juru bicara Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, Andrii Yusov.
"Batch baru relatif kecil," kata Yusov, tanpa memberikan rincian tentang jumlah drone yang dikirim seperti dilansir dari Kyiv Independent, Minggu (18/12/2022).
Sementara itu, menurut intelijen militer, Iran belum memasok Rusia dengan rudal balistik.
Menurut Yurii Ihnat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Rusia juga bersiap untuk memproduksi amunisi berkeliaran di dalam negeri.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada bulan Oktober bahwa Rusia telah memesan lebih dari 2.400 drone serang buatan Iran.
Sejak September, Rusia telah mulai menggunakan pesawat tak berawak buatan Iran melawan Ukraina, melepaskan serangan ke lokasi energi sipil di seluruh negeri. Pada bulan Desember, Uni Eropa dan Kanada memberikan sanksi kepada Iran karena memasok Rusia dengan drone.
Iran dituduh oleh kekuatan Barat memasok drone ke Rusia untuk perangnya melawan Ukraina, karena Moskow menghancurkan infrastruktur energi negara itu untuk mencari keuntungan dalam konflik berdarah tersebut.
Bulan lalu, Teheran mengakui telah mengirim drone ke Rusia, tetapi bersikeras bahwa mereka dipasok sebelum invasi ke Ukraina.
Perkembangan terbaru menyebutkan Rusia ingin mengamankan pasokan rudal balistik dari Iran dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
(ian)