Pejabat Pro-Kremlin: Pernyataan AS soal Crimea Adalah Deklarasi Perang terhadap Rusia

Minggu, 18 Desember 2022 - 00:43 WIB
loading...
Pejabat Pro-Kremlin:...
Jembatan Crimea diguncang ledakan pada Oktober lalu. Pejabat pro-Kremlin kecam pernyataan AS soal Ukraina berhak menyerang Crimea. Foto/East 2 West News
A A A
CRIMEA - Perwakilan Tetap Crimea untuk Presiden Rusia, Georgiy Muradov, mengecam pernyataan Amerika Serikat (AS) bahwa hak Ukraina untuk menyerang semenanjung tersebut. Menurutnya, pernyataan itu sama halnya deklarasi perang terhadap Moskow.

Pernyataan Amerika itu disampaikan Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk Komunikasi Strategis John Kirby pada hari Jumat.

"Pernyataan Kirby tentang Crimea adalah deklarasi perang terhadap Rusia, yang diperintahkan AS untuk dilancarkan dengan tangan berdarah Nazi orang lain," kata Muradov.

"Saya percaya bahwa tanpa pengingat langsung ke Washington tentang gada pencegahan nuklir kami, yang muncul di atas kepala bodoh dari orang gila Washington, itu tidak akan berhasil," lanjut Muradov kepada Sputnik, Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: AS Tak Melarang Ukraina Serang Crimea dengan Senjatanya

Kirby sebelumnya mengatakan bahwa Washington mengakui hak Ukraina untuk merencanakan dan melakukan operasi militer di Crimea, karena menganggap semenanjung itu sebagai wilayah Ukraina.

Crimea telah memilih bergabung dengan Federasi Rusia dalam referendum Maret 2014, tak lama setelah wilayah itu memisahkan diri dari Ukraina.

Ukraina masih menganggap semenanjung itu sebagai wilayahnya yang diduduki Rusia secara ilegal.

Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa keputusan yang dibuat oleh rakyat Crimea sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB.

Baca juga: Vladimir Putin: Ledakan Jembatan Crimea Serangan Teroris Intelijen Ukraina

Jembatan Crimea, jembatan terpanjang di Eropa yang dibangun pemerintah Presiden Rusia Vldimir Putin, diguncang ledakan hebatOktober lalu. Itu adalah ledakan pertama yang mengguncang Crimea sejak Rusia menginvasi Ukraina 24 Februari.

Pemerintah Putin menyimpulkan ledakan yang menghantam Jembatan Crimea didalangi intelijen Ukraina dan menganggapnya sebagai serangan teror.

Insiden di Crimea itulah yang dijadikan alasan militer Rusia meluncurkan serangan besar-besaran yang melumpuhkan jaringan listrik seluruh Ukraina.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
Pemilihan Paus Baru,...
Pemilihan Paus Baru, Konklaf Kembali Dilanjutkan Hari Ini
Asap Hitam, Para Kardinal...
Asap Hitam, Para Kardinal Belum Berhasil Pilih Paus Baru di Hari Ke-2 Konklaf
Rekomendasi
PPP Apresiasi Presiden...
PPP Apresiasi Presiden Prabowo Atas Capaian Ketahanan Pangan
Sinopsis RCTI Layar...
Sinopsis RCTI Layar Drama Indonesia Mencintaimu Sekali Lagi Eps 138: Permintaan Lingga untuk Mencintai Arini Sekali Lagi
Wagub Kaltim Puji Misi...
Wagub Kaltim Puji Misi Dagang Pemprov Jatim Inisiasi Khofifah Jadi Inspirasi Provinsi Lain
Berita Terkini
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
Israel Ingin Bangun...
Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi
10 Sebab Jet Tempur...
10 Sebab Jet Tempur J-10C Pakistan Bisa Tembak Jatuh 3 Rafale India yang Lebih Canggih
5 Fakta India Rudal...
5 Fakta India Rudal Masjid di Pakistan, Picu Kemarahan Dunia
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved