AS Setuju Jual Senjata ke Taiwan, China Siap Bertindak Tegas
loading...
A
A
A
BEIJING - China menentang dengan tegas keputusan Amerika Serikat (AS) yang setuju menjual senjata ke Taiwan . China pun memperingatkan akan memberikan tindakan tegas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, membuat pernyataan tersebut pada konferensi pers reguler di Beijing sebagai tanggapan atas persetujuan Departemen Luar Negeri AS atas potensi penjualan suku cadang pesawat senilai USD428 juta atau sekitar Rp6,6 triliun ke Taiwan.
Mao mengatakan penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan adalah pelanggaran terang-terangan prinsip satu-China dan tiga komunike bersama China-AS, terutama Komunike 17 Agustus.
"Penjualan senjata merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan," katanya seperti dikutip dari Dailys People, Jumat (9/12/2022).
Dikatakan oleh Mao, China menyesalkan dan dengan tegas menolak keputusan itu dan akan bertindak tegas untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan keamanannya.
"China mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu-China dan tiga komunike bersama China-AS dan dengan sungguh-sungguh bertindak atas komitmen yang dibuat oleh kepemimpinan AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan," serunya.
Mao mengatakan AS harus menghentikan penjualan senjata dan kontak militer ke Taiwan, berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketegangan di Selat Taiwan, dan berhenti menggunakan Taiwan untuk menahan China.
"Jangan melangkah lebih jauh ke jalan yang salah dan berbahaya," pungkas Mao.
Diwartakan sebelumnya Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan suku cadang pesawat senilai USD428 juta (Rp6,6 triliun) untuk Taiwan guna membantu Angkatan Udara negara itu. Hingga kini, Taiwan telah berulang kali mencegat jet China yang beroperasi di dekat pulau itu.
Lihat Juga: Rusia Peringatkan Ancaman Patogen Global Terkait Laboratorium Biologi Pentagon di Afrika
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, membuat pernyataan tersebut pada konferensi pers reguler di Beijing sebagai tanggapan atas persetujuan Departemen Luar Negeri AS atas potensi penjualan suku cadang pesawat senilai USD428 juta atau sekitar Rp6,6 triliun ke Taiwan.
Mao mengatakan penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan adalah pelanggaran terang-terangan prinsip satu-China dan tiga komunike bersama China-AS, terutama Komunike 17 Agustus.
"Penjualan senjata merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan," katanya seperti dikutip dari Dailys People, Jumat (9/12/2022).
Dikatakan oleh Mao, China menyesalkan dan dengan tegas menolak keputusan itu dan akan bertindak tegas untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan keamanannya.
"China mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu-China dan tiga komunike bersama China-AS dan dengan sungguh-sungguh bertindak atas komitmen yang dibuat oleh kepemimpinan AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan," serunya.
Mao mengatakan AS harus menghentikan penjualan senjata dan kontak militer ke Taiwan, berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketegangan di Selat Taiwan, dan berhenti menggunakan Taiwan untuk menahan China.
"Jangan melangkah lebih jauh ke jalan yang salah dan berbahaya," pungkas Mao.
Diwartakan sebelumnya Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan suku cadang pesawat senilai USD428 juta (Rp6,6 triliun) untuk Taiwan guna membantu Angkatan Udara negara itu. Hingga kini, Taiwan telah berulang kali mencegat jet China yang beroperasi di dekat pulau itu.
Lihat Juga: Rusia Peringatkan Ancaman Patogen Global Terkait Laboratorium Biologi Pentagon di Afrika
(ian)