Rusia Anggap Syarat Biden untuk Perundingan Damai Tak Dapat Diterima

Sabtu, 03 Desember 2022 - 05:15 WIB
loading...
Rusia Anggap Syarat Biden untuk Perundingan Damai Tak Dapat Diterima
Presiden AS Joe Biden. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia lebih memilih jalur diplomatik untuk menyelesaikan krisis di Ukraina, tetapi tidak akan tunduk pada prasyarat Amerika Serikat (AS) untuk negosiasi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan hal itu pada Jumat (2/12/2022).

“Tuntutan Presiden AS Joe Biden bahwa pembicaraan hanya akan mungkin dilakukan setelah (Presiden Rusia Vladimir) Putin meninggalkan Ukraina, adalah sesuatu yang tidak akan diterima Moskow,” ujar pejabat itu, dilansir RT.



“Operasi militer khusus terus berlanjut. Yang mengatakan, Presiden Putin, sedang, dan akan terbuka kontak untuk pembicaraan. Tentu saja, jalan yang lebih disukai untuk mengamankan kepentingan kita adalah diplomasi damai,” tegas Peskov.

Dia menanggapi pertanyaan tentang pernyataan yang dibuat Biden pada Kamis saat konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sedang berkunjung.

“Saya siap berbicara dengan Tuan Putin jika memang ada kepentingan dia memutuskan dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang. Dia belum melakukannya,” ujar pemimpin AS itu.



Biden mengklaim satu-satunya "cara untuk mengakhiri perang ini (adalah) cara yang rasional: Putin menarik diri dari Ukraina."

Peskov menilai hanya ada sedikit ruang bagi Washington dan Moskow untuk bernegosiasi tentang Ukraina saat ini.

“AS masih tidak mengakui wilayah baru (sebelumnya Ukraina) yang bergabung dengan Federasi Rusia, dan tentu saja itu membuat pencarian kemungkinan dasar untuk diskusi jauh lebih sulit,” papar dia.

Di tengah konflik yang sedang berlangsung, empat wilayah bekas Ukraina bergabung dengan Rusia setelah referendum.

Kiev menolak pemungutan suara sebagai "palsu" dan berjanji terus memerangi Rusia sampai pasukannya didorong ke posisi pra-2014. Biden berjanji mempersenjatai dan mendanai militer Ukraina "selama diperlukan".

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2026 seconds (0.1#10.140)