Sejarah Yahudi Masuk Indonesia dari Luar Negeri yang Jarang Diketahui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah Yahudi di Indonesia ini belum banyak tidak diketahui orang karena mereka memang menutup diri atau menyembunyikan jati dirinya. Hal tersebut karena Yahudi di Indonesia diidentikkan dengan Israel dan bukan dipandang sebagai sebuah agama.
Kedatangan orang orang Yahudi ini bersamaan dengan para pedagang dari Timur Tengah dan Eropa di sepanjang tahun 500 an SM hingga 1950 an. Namun kehadiran mereka sering disalahpahami dan bahkan disalahartikan. Yahudi sering dipandang sebagai ancaman oleh sebagian orang, ekstremis.
Karena itu para penganut ajaran Yahudi mulai menyamarkan identitas mereka dalam beberapa kasus untuk menghindari konflik. Isu Yahudi hampir tidak bisa dipisahkan dari wacana antisemitisme yang sangat terkait dengan politik identitas di tanah air dan politik agama di Timur Tengah.
Bahkan tak jarang para ekstrimis dan politisi radikal menggunakan politik identitas sebagai sarana provokasi bagi masyarakat lokal di daerah. Sehingga sebuah stigma negatif melekat pada kaum Yahudi ini yang dipandang sebagai radikal.
Mereka mengidentifikasi bahwa orang Yahudi adalah Israel dan Israel adalah orang Yahudi. Ketidaksukaan masyarakat Indonesia terhadap Israel membuat Yudaisme yang notabene adalah agama mengalami kesenjangan.
Indonesia yang saat ini hanya mengakui enam agama saja yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Memang tidak mengakui Yahudi sebagai agama.
Hal tersebut membuat orang orang Yahudi akan sulit untuk menikah di Indonesia. Perkawinan mereka baru akan disahkan apabila mereka memiliki surat pernyataan telah memeluk agama resmi yang diakui.
Meskipun Indonesia belum mengakui Yahudi sebagai sebuah agama bukan berarti seluruh dari mereka membenci agama tersebut.
Kedatangan orang orang Yahudi ini bersamaan dengan para pedagang dari Timur Tengah dan Eropa di sepanjang tahun 500 an SM hingga 1950 an. Namun kehadiran mereka sering disalahpahami dan bahkan disalahartikan. Yahudi sering dipandang sebagai ancaman oleh sebagian orang, ekstremis.
Karena itu para penganut ajaran Yahudi mulai menyamarkan identitas mereka dalam beberapa kasus untuk menghindari konflik. Isu Yahudi hampir tidak bisa dipisahkan dari wacana antisemitisme yang sangat terkait dengan politik identitas di tanah air dan politik agama di Timur Tengah.
Bahkan tak jarang para ekstrimis dan politisi radikal menggunakan politik identitas sebagai sarana provokasi bagi masyarakat lokal di daerah. Sehingga sebuah stigma negatif melekat pada kaum Yahudi ini yang dipandang sebagai radikal.
Mereka mengidentifikasi bahwa orang Yahudi adalah Israel dan Israel adalah orang Yahudi. Ketidaksukaan masyarakat Indonesia terhadap Israel membuat Yudaisme yang notabene adalah agama mengalami kesenjangan.
Indonesia yang saat ini hanya mengakui enam agama saja yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Memang tidak mengakui Yahudi sebagai agama.
Hal tersebut membuat orang orang Yahudi akan sulit untuk menikah di Indonesia. Perkawinan mereka baru akan disahkan apabila mereka memiliki surat pernyataan telah memeluk agama resmi yang diakui.
Meskipun Indonesia belum mengakui Yahudi sebagai sebuah agama bukan berarti seluruh dari mereka membenci agama tersebut.