Boeing Tawarkan Buat Bom Murah dan Presisi untuk Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon dilaporkan sedang mempertimbangkan tawaran Boeing untuk memproduksi secara massal bom presisi murah untuk Ukraina menggunakan gudang senjata AS yang ada.
Saat ini Washington dan sekutunya berjuang memenuhi kebutuhan bantuan militer Kiev.
Menurut Reuters, Boeing telah mengusulkan memasok pasukan Ukraina dengan apa yang disebut sistem Ground-Launched Small Diameter Bomb (GLSDB), yang akan memasangkan Bom Diameter Kecil (SDB) GBU-39 senilai USD40.000 dengan motor roket M26 yang relatif melimpah.
Senjata murah tersebut telah dikembangkan sejak 2019.
Dalam dokumen yang dilihat Reuters, Boeing mengklaim ketersediaan komponen yang diperlukan akan memungkinkannya memproduksi persenjataan dan mulai mengirimkannya ke Ukraina paling cepat pada musim semi 2023.
Namun, masih ada kendala logistik yang harus diatasi, karena setidaknya enam pemasok harus mempercepat pengiriman suku cadang untuk memproduksi senjata dengan cepat.
Rencana Boeing juga meminta pengabaian harga, yang akan membebaskan kontraktor dari tinjauan mendalam untuk memastikan Pentagon mendapatkan kesepakatan yang adil.
Menurut situs web SAAB AB yang memproduksi senjata bersama dengan Boeing, GLSDB yang dipandu GPS mampu menyerang target pada jarak hingga 150 kilometer.
Saat ini Washington dan sekutunya berjuang memenuhi kebutuhan bantuan militer Kiev.
Menurut Reuters, Boeing telah mengusulkan memasok pasukan Ukraina dengan apa yang disebut sistem Ground-Launched Small Diameter Bomb (GLSDB), yang akan memasangkan Bom Diameter Kecil (SDB) GBU-39 senilai USD40.000 dengan motor roket M26 yang relatif melimpah.
Senjata murah tersebut telah dikembangkan sejak 2019.
Dalam dokumen yang dilihat Reuters, Boeing mengklaim ketersediaan komponen yang diperlukan akan memungkinkannya memproduksi persenjataan dan mulai mengirimkannya ke Ukraina paling cepat pada musim semi 2023.
Namun, masih ada kendala logistik yang harus diatasi, karena setidaknya enam pemasok harus mempercepat pengiriman suku cadang untuk memproduksi senjata dengan cepat.
Rencana Boeing juga meminta pengabaian harga, yang akan membebaskan kontraktor dari tinjauan mendalam untuk memastikan Pentagon mendapatkan kesepakatan yang adil.
Menurut situs web SAAB AB yang memproduksi senjata bersama dengan Boeing, GLSDB yang dipandu GPS mampu menyerang target pada jarak hingga 150 kilometer.