Rusia Ungkap Rincian Serangan Terbaru terhadap Ukraina

Jum'at, 25 November 2022 - 12:45 WIB
loading...
Rusia Ungkap Rincian Serangan Terbaru terhadap Ukraina
Militer Rusia meluncurkan rudal Oniks. Foto/TASS
A A A
MOSKOW - Moskow merusak kemampuan Ukraina untuk memindahkan senjata dan tentara ke garis depan dengan melakukan serangan jarak jauh dengan presisi tinggi pada Rabu (23/11/2022) terhadap pusat komando dan infrastruktur energi.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan rincian itu seiring pertempuran yang masih berlangsung antara Moskow dan Kiev.

“Tujuan serangan telah tercapai. Semua target yang ditentukan telah terkena serangan,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov kepada wartawan dalam pengarahan hariannya.



Dia menambahkan, tindakan pesawat, kapal perang, dan pasukan darat negaranya telah “mengganggu pengerahan bala bantuan Ukraina, senjata asing, perangkat keras militer, dan amunisi ke daerah pertempuran dengan kereta api.”

Konashenkov bersikeras pasukan Rusia tidak menargetkan Kiev. “Semua kehancuran yang dilaporkan oleh otoritas Kiev disebabkan oleh jatuhnya rudal yang (ditembakkan) dari sistem pertahanan udara buatan luar negeri dan Ukraina yang ditempatkan di daerah permukiman ibukota Ukraina,” ujar dia.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sengaja membunuh warga sipil.



Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak klaim ini pada Kamis (24/11/2022), menyatakan Moskow hanya menyerang target yang berhubungan dengan militer.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.

Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan untuk “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass, yang telah bergabung dengan Federasi Rusia, sebagai negara merdeka.

Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)