Polisi San Francisco Ingin Kerahkan Robot Pembunuh untuk Buru Tersangka Manusia

Jum'at, 25 November 2022 - 08:57 WIB
loading...
Polisi San Francisco Ingin Kerahkan Robot Pembunuh untuk Buru Tersangka Manusia
Robot penjinak bom Remotec Andros F6A dapat dipasangi senjata api untuk memburu tersangka manusia. Foto/Damian Berg/Angkatan Laut AS/EPA
A A A
SAN FRANCISCO - Departemen Kepolisian San Francisco (SFPD) meminta izin untuk mengerahkan robot pembunuh untuk memburu tersangka manusia.

Proposal kebijakan itu telah dikirim ke para pejabat kota. Meski robot SFPD awalnya dirancang untuk pengawasan dan penjinak bom, polisi mengatakan robot itu dapat digunakan sebagai "pilihan kekuatan mematikan" terakhir.

Dalam dokumen yang menjelaskan bagaimana SFPD berencana menggunakan semua peralatan gaya militernya, departemen tersebut menulis, “Robot hanya akan digunakan sebagai opsi kekuatan yang mematikan ketika risiko kematian anggota masyarakat atau petugas sudah dekat dan melebihi opsi kekuatan lain yang tersedia untuk SFPD.”



Pengawas kota tidak setuju dengan proposal tersebut, menyisipkan baris yang menyatakan, "Robot tidak boleh digunakan sebagai penggunaan kekerasan terhadap siapa pun."

Namun, ketika dokumen tersebut kembali ke SFPD untuk ditinjau, polisi membatalkan dan mengembalikan teks tersebut ke versi aslinya.

Dokumen-dokumen tersebut diterbitkan pada Selasa oleh Mission Local, situs berita yang berbasis di San Francisco.



Aaron Peskin, yang mengepalai Komite Peraturan Dewan Pengawas San Francisco, mengatakan kepada situs tersebut bahwa meski dia memasukkan garis yang melarang kekuatan mematikan, dia akhirnya menyetujui perubahan departemen kepolisian, karena “mungkin ada skenario di mana penyebaran kekuatan mematikan adalah satu-satunya pilihan."

Seluruh dewan akan memberikan suara pada kebijakan itu Selasa depan. Bulan lalu, polisi di negara tetangga Oakland menghapus bahasa dari dokumen serupa yang akan memberi mereka izin untuk menggunakan robot untuk membunuh tersangka.

Departemen kepolisian di seluruh negara bagian California mengirimkan dokumen kebijakan serupa ke kota mereka, karena undang-undang negara bagian yang disahkan tahun lalu mengharuskan mereka untuk melaporkan stok senjata militer mereka, dan menetapkan situasi di mana mereka dapat digunakan.

Menurut dokumen, SFPD memiliki 17 robot yang dapat digunakan untuk memasuki gedung, menangani bahan berbahaya, meledakkan alat peledak, atau mensurvei area yang sulit dijangkau.

Tak satu pun dari perangkat ini dirancang untuk membunuh, tetapi Departemen Kepolisian Dallas mengikat bahan peledak plastik ke bot penjinak bom pada tahun 2016 untuk membunuh seorang penembak jitu yang telah membunuh lima petugas.

SFPD saat ini memiliki robot yang sama, Remotec F5A, di gudang senjatanya.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1271 seconds (0.1#10.140)