Moldova 'Kena Getah' Serangan Rusia ke Ukraina

Kamis, 24 November 2022 - 16:36 WIB
loading...
Moldova Kena Getah Serangan...
Sebagian wilayah Moldova mengalami pemadaman listrik sebagai dampak serangan Rusia ke Ukraina. Foto/Euronews
A A A
CHISINAU - Wakil Perdana Menteri Moldova , Andrei Spinu, melalui akun Twitternya mengatakan bahwa lebih dari separuh wilayah negaranya tanpa listrik. Dia mengatakan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina telah menyebabkan pemadaman besar-besaran.

Dalam beberapa jam, listrik telah pulih di sebagian besar Ibu Kota, Chisinau, tempat sepertiga penduduk Moldova tinggal.

"Moldova juga mengalami pemadaman listrik yang meluas akibat serangan di Ukraina pada 15 November," kata Spinu seperti dilansir dari BCC, Kamis (24/11/2022).

Baca: Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit, Bayi Baru Lahir Jadi Korban

Tidak hanya jaringan listrik, jaringan seluler juga sangat terpengaruh.

Analis kebijakan energi Sergiu Tofilat mengatakan bahwa ketika Moldova dan Ukraina terhubung ke jaringan Eropa pada bulan Maret, salah satu titik koneksi pada saluran listrik antara Moldova dan negara tetangga Rumania mati secara otomatis jika Ukraina terkena serangan untuk melindungi sistem.

"Kamiterhubungkembali setelah Ukraina memperkirakan kerusakannya," ujarnya.

Baca: Paus Fransiskus Bandingkan Penderitaan Warga Ukraina dengan 'Genosida Stalin'

Menanggapi pemadaman listrik, Presiden Moldova Maia Sandu mengatakan Rusia telah meninggalkan Moldova dalam kegelapan.

"Perang Rusia di Ukraina membunuh orang, menghancurkan blok perumahan dan infrastruktur energi dengan rudal," tulisnya di Facebook.

"Tetapi pasokan listrik dapat dipulihkan. Kami akan menyelesaikan masalah teknis dan kami akan menyalakan (listrik) kembali. Semua lembaga negara bekerja ke arah ini," sambungnya.

Baca: Pertama Kalinya, Inggris Kirim Helikopter ke Ukraina

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Daftar Harga Gas di...
Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
Robert Francis Prevost...
Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama Kelahiran Amerika
Pakistan Bombardir India,...
Pakistan Bombardir India, New Delhi Siaga Tinggi
Rekomendasi
UI Gelar Diskusi Strategis...
UI Gelar Diskusi Strategis Soal OECD, BRICS, dan Masa Depan Sumber Daya Nasional
Manchester United vs...
Manchester United vs Tottenham Hotspur di Final Liga Europa: Penyelamat Wajah Inggris
Harga Emas Antam Anjlok...
Harga Emas Antam Anjlok Rp27.000, Kini Rp1.926.000 per Gram
Berita Terkini
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
Bill Gates dan Bisnis...
Bill Gates dan Bisnis Vaksin: Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia, Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Pakistan Termasuk F-16
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved