Pencuri Gasak Koin Emas Kuno Senilai Rp26,6 Miliar dari Museum Jerman

Kamis, 24 November 2022 - 16:08 WIB
loading...
Pencuri Gasak Koin Emas Kuno Senilai Rp26,6 Miliar dari Museum Jerman
Polisi memasang garis polisi di museum Celtic and Romand Museum setelah pencuri menggasak koin emas kuno senilai Rp26,6 miliar. Foto/Straits Times
A A A
BERLIN - Staf museum Celtic and Romand Museum di kota kecil Manching, Bavaria, Jerman dikejutkan dengan aksi pencurian di tempat mereka bekerja pada Selasa pagi. Pencuri telah mencuri barang paling berharga di museum itu yaitu tempat penyimpanan berisi 483 koin emas kuno.

Koin-koin itu, yang diyakini berasal dari kira-kira 100 tahun sebelum kelahiran Yesus, terlihat seperti kancing-kancing kecil dan, bersama dengan sebongkah emas yang tampaknya menjadi sumber koin-koin itu, beratnya hampir 4kg. Seorang pejabat mengatakan artefak itu bisa bernilai USD1,7 juta atau sekitar Rp26,6 miliar.

Di sebuah kota yang terkenal dengan sejarah arkeologisnya yang kaya, koin-koin yang hilang itu mewakili lebih dari sekadar uang.

"Hilangnya harta karun Celtic adalah bencana - koin emas sebagai saksi sejarah kita tidak tergantikan," kata Markus Blume, menteri negara bagian untuk ilmu pengetahuan dan seni Bavaria seperti dilansir dari Strait Times, Kamis (24/11/2022).



Pada hari Rabu, polisi mengkonfirmasi bahwa pencuri memotong kabel di ruang telekomunikasi di kota tersebut, memutuskan sekitar 1.300 sambungan lokal. Seorang teknisi memberi tahu polisi pada pukul 4 pagi pada hari Selasa bahwa sistem telah dimatikan. Namun polisi khawatir bank menjadi sasaran, sehingga mereka mengirimkan mobil patroli untuk mengawasi bank dan bukan museum.

Polisi baru mengetahui tentang pembobolan ketika staf museum melaporkannya sebelum jam 10 pagi.

Aksi pencurian di museum bukanlah pertama kali terjadi. Pada tahun 2019, pencuri membobol museum Green Vault yang terkenal di Dresden, Jerman, membawa kabur perhiasan senilai lebih dari 100 juta euro (Rp1,6 triliun). Pada 2017, pencuri mencuri koin emas Kanada raksasa senilai beberapa juta euro dari museum Bode di Berlin, meluncurkannya dengan gerobak dorong dan menggunakan kereta api kota untuk melarikan diri.

Dalam kedua kasus tersebut, pencuri akhirnya tertangkap, tetapi hasil rampasan tidak pernah ditemukan.

Perampokan itu terjadi di museum kota terkenal, yang setelah pembobolan ternyata memiliki kelemahan keamanan yang mengejutkan.



Museum Celtic dan Romawi, sebaliknya, adalah museum arkeologi kecil yang dibangun di sekitar koin dan artefak lain yang digali selama penggalian berkelanjutan di wilayah tersebut.

Koin yang dicuri pertama kali ditemukan pada tahun 1999 selama penggalian di pemukiman Celtic kuno yang dikenal sebagai Oppidum of Manching. Harta karun itu masih dianggap sebagai tempat penyimpanan emas Celtic kuno terbesar yang ditemukan pada abad ke-20, dan tetap menjadi misteri mengapa begitu banyak emas disimpan di satu tempat dan bagaimana emas itu berakhir di situs tersebut.

Rupert Gebhard, direktur Koleksi Arkeologi Negara Bagian Bavaria di Munich, mengatakan koin dan bongkahan emas itu bisa bernilai sekitar 1,6 juta euro (Rp26 miliar) jika bisa dijual ke dealer.

"Emas yang digunakan untuk membuat koin diperkirakan bernilai 250.000 euro (Rp4 miliar)," kata Gebhard, mencatat bahwa jika koin dilebur, itu akan menjadi hal yang terburuk.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)