Pria Ini Ceraikan Istri pada Malam Pernikahan dengan Alasan Tak Perawan, Publik Marah
loading...
A
A
A
KAIRO - Seorang pria di Mesir menceraikan istrinya pada malam pernikahan mereka dengan mengeklaim sang istri tidak perawan . Tindakan pria tersebut telah memicu kemarahan publik dan mendorong ayah pengantin wanita untuk meminta putrinya menjalani tes keperawanan.
Para warga Mesir ramai-ramai menyampaikan kecaman mereka di Twitter.
"Seorang pria menceraikan istrinya pada hari kedua dia menikah, dan desas-desus menyebar bahwa dia adalah gadis yang tidak terhormat. Gadis malang itu dan ayahnya pergi ke kedokteran forensik dan melakukan pemeriksaan keperawanan, menyelubunginya dan berkeliaran di jalanan untuk membuktikan keperawanannya dengan surat-surat pemerintah. Ini adalah jalan pintas sederhana menuju realitas busuk yang kita jalani
Dengan mempermalukan perempuan dan anak perempuan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka terhormat," tulis pengguna akun @Green00_Dream, seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (22/11/2022).
"Saya tidak dapat memahami bahwa kita dengan semua yang terjadi di negara-negara Arab, di sebelah kita adalah musim Riyadh dan acara global terpenting, Piala Dunia, yang kita miliki di sini di Umm al-Dunya, tren hari ini adalah tentang gadis timur, sesuatu yang membuat Anda sedih," bunyi komentar pengguna akun @yassmoon_.
Menurut ayah pengantin perempuan yang tak disebutkan namanya, tes keperawanan dilakukan untuk membungkam siapa pun yang meragukan kehormatan putrinya.
Dia menegaskan bahwa selaput dara putrinya masih utuh.
Hasil tes keperawanan itu dirayakan keluarga perempuan tersebut bersama warga lain dengan berkeliling di jalan.
Dalam sebuah video yang beredar, perempuan digendong di pundak ayahnya, melambai-lambaikan kain putih, dengan seorang pria berteriak ke mikrofon, "Yang Mulia telah kembali."
Setelah menjadi sorotan publik, seorang pengacara Mesir mengajukan laporan ke Jaksa Penuntut Umum karena pengantin wanita itu ternyata baru berusia 15 tahun pada saat pernikahan.
Para warga Mesir ramai-ramai menyampaikan kecaman mereka di Twitter.
"Seorang pria menceraikan istrinya pada hari kedua dia menikah, dan desas-desus menyebar bahwa dia adalah gadis yang tidak terhormat. Gadis malang itu dan ayahnya pergi ke kedokteran forensik dan melakukan pemeriksaan keperawanan, menyelubunginya dan berkeliaran di jalanan untuk membuktikan keperawanannya dengan surat-surat pemerintah. Ini adalah jalan pintas sederhana menuju realitas busuk yang kita jalani
Dengan mempermalukan perempuan dan anak perempuan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka terhormat," tulis pengguna akun @Green00_Dream, seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (22/11/2022).
"Saya tidak dapat memahami bahwa kita dengan semua yang terjadi di negara-negara Arab, di sebelah kita adalah musim Riyadh dan acara global terpenting, Piala Dunia, yang kita miliki di sini di Umm al-Dunya, tren hari ini adalah tentang gadis timur, sesuatu yang membuat Anda sedih," bunyi komentar pengguna akun @yassmoon_.
Menurut ayah pengantin perempuan yang tak disebutkan namanya, tes keperawanan dilakukan untuk membungkam siapa pun yang meragukan kehormatan putrinya.
Dia menegaskan bahwa selaput dara putrinya masih utuh.
Hasil tes keperawanan itu dirayakan keluarga perempuan tersebut bersama warga lain dengan berkeliling di jalan.
Dalam sebuah video yang beredar, perempuan digendong di pundak ayahnya, melambai-lambaikan kain putih, dengan seorang pria berteriak ke mikrofon, "Yang Mulia telah kembali."
Setelah menjadi sorotan publik, seorang pengacara Mesir mengajukan laporan ke Jaksa Penuntut Umum karena pengantin wanita itu ternyata baru berusia 15 tahun pada saat pernikahan.
(min)