Ini Wujud Asli Rudal Nuklir Setan II Rusia, Lebih Besar dari ICBM Minuteman III Amerika

Kamis, 24 November 2022 - 11:07 WIB
loading...
Ini Wujud Asli Rudal...
Wujud asli rudal nuklir Setan II Rusia, yang ternyata lebih besar dari rudal balistik antarbenua Minuteman III Amerika Serikat. Foto/Twitter @DnKornev
A A A
MOSKOW - Pada bulan April 2022, dua bulan setelah Rusia meningkatkan invasinya ke Ukraina, Moskow menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat . Rudal raksasa yang bisa membawa 10 hingga 14 hulu ledak nuklir ini dijuluki Barat sebagai misil Setan II.

Setelah uji coba, stasiun televisi pemerintah Rusia menunjukkan hal yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya, yakni cara kerja internal misil Setan II yang akan menggantikan misil R-36M2.

Dunia telah menonton peluncuran rudal Setan II, tetapi pemandangan langka wujud asli senjata itu tidak begitu diperhatikan.

Blogger militer Rusia; Dmitry Kornev, telah mengambil gambar diam dari video tentang wujud asli senjata itu dan mem-posting-nya ke blog dan akun Twitter-nya pada 20 November 2022.



Gambar tersebut, yang dilansir Vice, Kamis (24/11/2022), adalah tampilan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada cara kerja salah satu senjata nuklir terbesar yang digunakan di dunia.

Rudal Setan II memiliki panjang sekitar 112 kaki dan berat lebih dari 211 ton. Ia ternyata lebih besar dari ICBM terbesar Amerika, LGM-30G Minuteman III,yang panjangnya kurang dari 60 kaki dan beratnya sekitar 40 ton.

Gambar-gambar yang dibagikan Kornev menunjukkan bagian dalam rudal tempat hulu ledak nuklirnya disimpan. ICBM ini diluncurkan dari dalam tanah, melewati atmosfer, dan turun menghantam targetnya. Saat turun, beberapa hulu ledak terputus dan menghantam target mereka.

Kremlin berencana untuk mengganti R-36M2 dengan RS-28 Sarmat. Itu adalah senjata yang dipuji Presiden Vladimir Putin selama presentasi video tahun 2018, di mana dia memamerkan visualisasi komputer dari nuklir yang memusnahkan Mar-a-Lago di AS.

Pada tahun 2020, Moskow mendeklasifikasi rekaman Tsar Bomba, senjata nuklir terbesar di dunia yang pernah diuji coba. Bola api yang dihasilkan memiliki lebar lima mil dan awan jamur setinggi 42 mil.

Ketegangan antara Rusia dan Barat semakin memburuk sejak Kremlin meningkatkan perangnya di Ukraina awal tahun ini. Putin telah dituduh mengumbar ancaman perang nuklir ketika berbicara tentang keterlibatan Barat dalam perang tersebut.

Amerika telah mengambil pendekatan yang lebih rumit untuk pensinyalan nuklirnya. Sekitar waktu yang sama dengan uji coba rudal Setan II Rusia, Pentagon mengumumkan akan menunda tes ICBM-nya sendiri.

Kemudian, pada bulan September, AS memberi tahu Rusia bahwa mereka akan melanjutkan dan menguji beberapa ICBM-nya. Sebulan kemudian, Komando Pusat AS mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki kapal selam rahasia bersenjata nuklir di Laut Arab. Itu diumumkan melalui tweet.

Pada saat yang sama, Rusia dan Amerika akan duduk di Mesir akhir tahun ini untuk membahas rincian perjanjian New START. New START adalah perjanjian senjata nuklir terakhir yang tersisa antara kedua negara adidaya itu.

Perjanjian itu membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang dikerahkan di dunia dengan tujuan mengurangi jumlahnya dari waktu ke waktu.

Perjanjian itu diragukan penegakannya beberapa kali selama kepresidenan Donald Trump, yang bergantung pada kedua negara untuk memeriksa situs nuklir satu sama lain. Pemeriksaan telah dihentikan selama pandemi Covid-19.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
Rusia Pukul Mundur Serangan...
Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Tengah Gencatan Senjata Paskah
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Trump Akan Akui Crimea...
Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Gerindra Jateng Mulai...
Gerindra Jateng Mulai Panaskan Mesin Partai Pemilu 2029
2 Tersangka Pembakar...
2 Tersangka Pembakar Mobil Polisi di Harjamukti Depok Ditahan di Polda Metro Jaya
Ekosistem BRI Group...
Ekosistem BRI Group Jadi Keunggulan Kompetitif Bank Raya
Berita Terkini
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
3 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
3 jam yang lalu
Rusia Pukul Mundur Serangan...
Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Tengah Gencatan Senjata Paskah
4 jam yang lalu
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
5 jam yang lalu
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Italia Buka Ruang Seks di Penjara untuk Napi
6 jam yang lalu
Penyanyi Jepang Ini...
Penyanyi Jepang Ini Lakukan Perjalanan Pulang Pergi 4 Jam untuk Kuliah, Habiskan Rp3,5 Juta Setiap Hari
7 jam yang lalu
Infografis
Untuk Lawan Rusia, AS...
Untuk Lawan Rusia, AS Kirim 90 Rudal Patriot dari Israel ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved