Pentagon Ragukan Klaim Iran Kembangkan Rudal Hipersonik
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) "skeptis" terhadap laporan yang menyatakan Iran telah mengembangkan rudal hipersonik. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara Pentagon.
"Kami telah melihat laporan yang ditegaskan dan keluar dari Iran, kami tetap skeptis terhadap laporan tersebut," kata Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh dalam konferensi pers.
“Kami akan terus memantau dengan cermat setiap perkembangan atau proliferasi dari Iran atau sistem rudal,” imbuhnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat (18/11/2022).
Pekan lalu, kantor berita semi-resmi Iran Tasnim mengutip komandan kedirgantaraan Garda Revolusi yang mengatakan Iran telah membuat rudal balistik hipersonik.
“Rudal ini memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver keluar masuk atmosfer. Itu akan menargetkan sistem anti-rudal canggih musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal,” lapor Tasnim mengutip komandan Amir Ali Hajizadeh.
Sedangkan surat kabar Iran yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Sobh-e-Sadegh, menerbitkan ancaman rudal hipersonik dalam bahasa Ibrani di halaman depannya. Media itu memperingatkan bahwa misil hipersonik Teheran yang baru dapat mencapai Israel dalam 400 detik.
“400 detik: Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam, mengatakan bahwa Iran telah memperoleh teknologi untuk rudal hipersonik,” tulis surat kabar tersebut.
Meskipun begitu belum ada laporan terkait uji coba rudal semacam itu yang telah dilakukan oleh Iran. Sementara Republik Islam itu telah mengembangkan industri senjata domestik yang besar dalam menghadapi sanksi dan embargo internasional, analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuan senjatanya.
Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara (Mach 5). Tapi mereka lebih bermanuver daripada rekan balistik mereka dan hanya membutuhkan lintasan rendah di atmosfer, membuat mereka lebih sulit untuk dilawan.
"Kami telah melihat laporan yang ditegaskan dan keluar dari Iran, kami tetap skeptis terhadap laporan tersebut," kata Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh dalam konferensi pers.
“Kami akan terus memantau dengan cermat setiap perkembangan atau proliferasi dari Iran atau sistem rudal,” imbuhnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat (18/11/2022).
Pekan lalu, kantor berita semi-resmi Iran Tasnim mengutip komandan kedirgantaraan Garda Revolusi yang mengatakan Iran telah membuat rudal balistik hipersonik.
“Rudal ini memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver keluar masuk atmosfer. Itu akan menargetkan sistem anti-rudal canggih musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal,” lapor Tasnim mengutip komandan Amir Ali Hajizadeh.
Sedangkan surat kabar Iran yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Sobh-e-Sadegh, menerbitkan ancaman rudal hipersonik dalam bahasa Ibrani di halaman depannya. Media itu memperingatkan bahwa misil hipersonik Teheran yang baru dapat mencapai Israel dalam 400 detik.
“400 detik: Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam, mengatakan bahwa Iran telah memperoleh teknologi untuk rudal hipersonik,” tulis surat kabar tersebut.
Meskipun begitu belum ada laporan terkait uji coba rudal semacam itu yang telah dilakukan oleh Iran. Sementara Republik Islam itu telah mengembangkan industri senjata domestik yang besar dalam menghadapi sanksi dan embargo internasional, analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuan senjatanya.
Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara (Mach 5). Tapi mereka lebih bermanuver daripada rekan balistik mereka dan hanya membutuhkan lintasan rendah di atmosfer, membuat mereka lebih sulit untuk dilawan.
(ian)