Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Terbang ke Bali Hadiri KTT G20
loading...
A
A
A
RIYADH - Putra Mahkota Mohammed bin Salman meninggalkan Arab Saudi pada Senin untuk terbang ke Bali, Indonesia, guna menghadiri KTT G20.
Mengutip media pemerintah kerajaan, Saudi Press Agency (SPA), Selasa (15/11/2022), Pangeran Mohammed juga akan mengunjungi negara-negara Asia lainnya sebagai bagian dari perjalanan itu. Namun tidak dirinci nama-nama negara yang dimaksud.
Partisipasi pewaris takhta Saudi dalam KTT G20 di Bali terjadi pada saat hubungan yang tegang dengan Amerika Serikat atas pasokan energi dan konflik Rusia-Ukraina.
Selain itu, Amerika khawatir dengan hubungan negara kaya minyak itu dengan Beijing yang terus berkembang, di mana Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Arab Saudi.
Presiden AS Joe Biden tidak merencanakan pertemuan dengan Pangeran Mohammed bin Salman selama KTT G20. Hal itu telah disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada pekan lalu.
Bulan lalu, Biden berjanji untuk memberlakukan konsekuensi pada Arab Saudi setelah aliansi produsen minyak OPEC+ menentang keinginan AS agar meningkatkan produksi minyak. Alih-alih tunduk, OPEC+ justru sepakat memangkas produksi minyak besar-besaran, yang membuat Washington menuduh Riyadh berpihak pada Rusia--yang merupakan anggota OPEC+.
Arab Saudi, yang telah berusaha untuk tetap netral dalam perang Rusia-Ukraina, mengatakan keputusan OPEC+ murni ekonomi dan bertujuan untuk memastikan stabilitas pasar minyak.
Biden telah bertemu Pangeran Mohammed bin Salman pada Juli lalu dalam kunjungannya ke Arab Saudi, yang menurut pejabat AS membahas pasokan minyak.
Hubungan sudah tegang atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018, perang Yaman dan pembatasan AS pada penjualan senjata ke Riyadh.
Mengutip media pemerintah kerajaan, Saudi Press Agency (SPA), Selasa (15/11/2022), Pangeran Mohammed juga akan mengunjungi negara-negara Asia lainnya sebagai bagian dari perjalanan itu. Namun tidak dirinci nama-nama negara yang dimaksud.
Partisipasi pewaris takhta Saudi dalam KTT G20 di Bali terjadi pada saat hubungan yang tegang dengan Amerika Serikat atas pasokan energi dan konflik Rusia-Ukraina.
Selain itu, Amerika khawatir dengan hubungan negara kaya minyak itu dengan Beijing yang terus berkembang, di mana Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Arab Saudi.
Presiden AS Joe Biden tidak merencanakan pertemuan dengan Pangeran Mohammed bin Salman selama KTT G20. Hal itu telah disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada pekan lalu.
Bulan lalu, Biden berjanji untuk memberlakukan konsekuensi pada Arab Saudi setelah aliansi produsen minyak OPEC+ menentang keinginan AS agar meningkatkan produksi minyak. Alih-alih tunduk, OPEC+ justru sepakat memangkas produksi minyak besar-besaran, yang membuat Washington menuduh Riyadh berpihak pada Rusia--yang merupakan anggota OPEC+.
Arab Saudi, yang telah berusaha untuk tetap netral dalam perang Rusia-Ukraina, mengatakan keputusan OPEC+ murni ekonomi dan bertujuan untuk memastikan stabilitas pasar minyak.
Biden telah bertemu Pangeran Mohammed bin Salman pada Juli lalu dalam kunjungannya ke Arab Saudi, yang menurut pejabat AS membahas pasokan minyak.
Hubungan sudah tegang atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018, perang Yaman dan pembatasan AS pada penjualan senjata ke Riyadh.
(min)