Putin: AS Mengancam Nilai-nilai Tradisional Rusia

Kamis, 10 November 2022 - 16:43 WIB
loading...
Putin: AS Mengancam...
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut AS mengancam nilai-nilai tradisional negaranya. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Tindakan Amerika Serikat (AS) dan "negara-negara yang tidak bersahabat" lainnya – serta perusahaan transnasional, LSM, dan media – menimbulkan ancaman bagi nilai-nilai tradisional Rusia. Hal itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah dekrit pada hari Rabu.

Dokumen tersebut menyerukan pelestarian dan perlindungan nilai-nilai yang memungkinkan negara untuk mempertahankan dan memperkuat kedaulatannya, sambil melestarikan rakyat Rusia dan mengembangkan potensi manusia mereka.

"Nilai-nilai tradisional yang berakar pada pengalaman budaya dan sejarah Rusia telah memungkinkan bangsa tersebut untuk secara efektif menghadapi tantangan dan ancaman baru sambil menjaga identitasnya tetap utuh," kata dekrit tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (10/11/2022).



Di antara nilai-nilai yang disebutkan adalah martabat manusia, hak asasi manusia, kehidupan, patriotisme, cita-cita moral, keluarga tradisional, memori sejarah, kelangsungan generasi, dan persatuan semua orang yang tinggal di Rusia.

Dokumen tersebut juga mengatakan bahwa semua agama besar – termasuk Kristen, Islam, Buddha, dan Yudaisme – memiliki “dampak mendalam” pada perkembangan nilai-nilai Rusia, yang dianut baik oleh agama maupun non-agama.

Kebijakan baru Putin ditujukan untuk melestarikan dan memperkuat nilai-nilai tradisional dari generasi ke generasi, serta melawan penyebaran ideologi yang merusak.

Di antara ideologi yang “asing bagi rakyat Rusia,” dokumen tersebut mencantumkan kultus egoisme, impunitas, dan amoralitas, penolakan patriotisme dan nilai-nilai keluarga, serta propaganda LGBTQ+.



“Tindakan organisasi ekstremis dan teroris, outlet media tertentu, serta tindakan AS dan negara-negara lain yang tidak bersahabat dan beberapa perusahaan transnasional menimbulkan ancaman bagi nilai-nilai tradisional,” kata dokumen itu.

Menurut keputusan tersebut, ancaman ini harus dilawan melalui kebijakan yang menargetkan pemuda, reformasi pendidikan, dan dukungan untuk sastra, seni, film, serta media yang mempromosikan nilai-nilai tradisional.

Dekrit tersebut juga menginstruksikan pemerintah untuk bekerja dengan masyarakat sipil, melestarikan memori sejarah rakyat Rusia, dan mendukung bahasa Rusia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Tren Makanan Manis Meningkat,...
Tren Makanan Manis Meningkat, Yuk Cegah Obesitas dengan 5 Tips Sederhana Ini
JEC Luncurkan Matapedia...
JEC Luncurkan Matapedia Ensiklopedia Digital Pertama di Indonesia
Juara WBO Brian Norman...
Juara WBO Brian Norman Jr dan Tantangan Jin yang Menakutkan dari Jepang
Berita Terkini
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
22 menit yang lalu
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
6 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
9 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
10 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
10 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
11 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved