Jenderal AS: Lebih dari 100.000 Tentara Rusia Tewas dan Terluka di Ukraina

Kamis, 10 November 2022 - 12:04 WIB
loading...
Jenderal AS: Lebih dari...
Jenderal Mark Alexander Milley, Ketua Gabungan Kepala-Kepala Staf Militer AS, perkirakan lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka dalam perang di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Jenderal Mark Alexander Milley, Ketua Gabungan Kepala-Kepala StafMiliter Amerika Serikat (AS), memperkirakan bahwa lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka dalam perangnya di Ukraina .

Menurutnya, Angkatan Bersenjata Ukraina mungkin menderita pada level korban yang sama dalam perang itu.

Perkiraan Jenderal Milley belum bisa diverifikasi secara independen karena baik Moskow maupun Kiev sama-sama tidak memperbarui data kerugian militer mereka sejak perang pecah Februari lalu.

Kendati demikian, pernyataan Milley menawarkan perkiraan korban tertinggi oleh AS hingga saat ini dalam konflik yang berlangsung hampir sembilan bulan.



Perkiraan itu datang ketika Ukraina dan Rusia menghadapi potensi jeda musim dingin dalam pertempuran, yang menurut para pakar dapat menawarkan peluang untuk semacam negosiasi.

Ditanya tentang prospek diplomasi di Ukraina, Jenderal Milley mencatat bahwa penolakan awal untuk bernegosiasi dalam Perang Dunia I menambah penderitaan manusia dan menyebabkan jutaan lebih banyak korban.

"Jadi, ketika ada kesempatan untuk bernegosiasi, ketika perdamaian dapat dicapai...manfaatkan momen itu," kata Milley di forum Economic Club of New York, seperti dikutip Reuters, Kamis (10/11/2022).

Sebelumnya pada hari Rabu, Rusia mengumumkan pasukannya akan menarik diri dari tepi barat Sungai Dnipro dekat kota strategis Kherson, Ukraina selatan, dalam kemunduran signifikan bagi Moskow dan titik balik potensial dalam perang.

Beberapa pakar mengatakan kemunduran terbaru bagi Moskow dapat memungkinkan Ukraina untuk bernegosiasi dari posisi yang kuat. Ada juga yang berpendapat bahwa Rusia mungkin menggunakan negosiasi untuk mengulur waktu guna mengatur ulang dan memperbaiki pasukannya untuk serangan musim semi yang baru.

Milley mengatakan indikator awal menunjukkan Rusia menindaklanjuti kemunduran invasi dengan penarikan pasukannya dari Kherson. Tapi dia mengingatkan bahwa itu bisa memakan waktu untuk menyelesaikannya.

“Tidak akan memakan waktu satu atau dua hari, ini akan memakan waktu berhari-hari dan bahkan mungkin berminggu-minggu untuk menarik pasukan itu ke selatan sungai tersebut,” kata Milley.

Dia memperkirakan bahwa Rusia mungkin memiliki 20.000 hingga 30.000 tentara di utara sungai Dnipro.

Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya telah menolak untuk intervensi langsung di Ukraina, tetapi mempersenjatai, menasihati dan memungkinkan militernya untuk mempertahankan Kiev melawan invasi tentara Rusia.

Milley mengatakan konflik sejauh ini telah mengubah 15 juta menjadi 30 juta orang Ukraina menjadi pengungsi, dan menewaskan mungkin 40.000 warga sipil Ukraina.

"Anda melihat lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka. Hal yang sama mungkin terjadi di pihak Ukraina. Banyak penderitaan manusia," kata Milley.

Terlepas dari jumlah korban yang tinggi, para pejabat AS mengatakan bahwa Moskow tidak dapat mencapai tujuannya di Ukraina dan telah mengajukan pertanyaan tentang berapa lama Rusia akan dapat mempertahankan invasi yang juga telah menghancurkan sebagian besar pasukan darat dan melemahkan persediaan artilerinya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
42 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Rencana AS Keluar dari...
Rencana AS Keluar dari NATO dan PBB Didukung Elon Musk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved