Terungkap, Gedung Putih Diam-diam Minta Bank-bank AS Berbisnis dengan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah laporan menyebut pemerintahan Joe Biden secara pribadi mendesak bank-bank terkemuka Amerika Serikat (AS) seperti JP Morgan Chase dan Citigroup untuk terus berbisnis dengan perusahaan-perusahaan strategis Rusia meskipun ada sanksi yang dijatuhkan.
Adalah Bloomberg yang menurunkan laporan tersebut mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Permintaan telah dibuat oleh Departemen Keuangan dan Luar Negeri AS ketika pemerintah mencoba untuk mempertahankan tekanan pada Rusia, tetapi pada saat yang sama menghindari bencana ekonomi global," tulis kantor berita itu seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (8/11/2022).
Sebuah sumber mengatakan kepada Bloomberg bahwa Washington telah meminta layanan seperti penyelesaian dolar AS, transfer pembayaran, dan pembiayaan perdagangan untuk perusahaan Rusia yang dibebaskan dari aspek-aspek tertentu dari sanksi, termasuk raksasa gas Gazprom dan produsen pupuk Uralkali dan PhosAgro.
Akibatnya, bank-bank Amerika terbesar saat ini “terperangkap dalam tarik-menarik” antara pemerintahan Biden dan Kongres, yang menuntut tindakan lebih keras terhadap Moskow.
Sanksi tersebut mencegah bank-bank AS memberikan layanan kepada entitas dan orang yang masuk daftar hitam, dengan pelanggaran yang dapat dihukum dengan denda miliaran dolar.
CEO bank investasi JPMorgan Chase, Jamie Dimon, dilaporkan ditegur pada sidang kongres pada bulan September setelah perusahaannya yang diduga menggunakan celah dalam rezim sanksi untuk tetap bekerja dengan Rusia.
“Kami mengikuti instruksi dari pemerintah Amerika ketika mereka meminta kami untuk melakukannya,” jawab sang bankir.
Ketika membahas masalah ini oleh Bloomberg, juru bicara Departemen Keuangan AScmengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan panduan kepada bank, mengklarifikasi bahwa kegiatan dalam bantuan kemanusiaan, energi, dan pertanian diizinkan. Sedangkan pihal JPMorgan dan Citigroup menolak berkomentar.
“Kongres perlu memahami ini - pemerintah AS belum memberlakukan embargo komprehensif dengan Rusia, masih ada kantong bisnis yang diizinkan,” kata Nnedinma Ifudu Nweke, seorang pengacara yang berspesialisasi dalam sanksi ekonomi AS di Akin Gump Strauss Hauer & Feld LLP.
"Departemen Keuangan akan terus mengadakan pertemuan untuk mendidik bank tentang kantong-kantong transaksi yang diizinkan, terutama di ruang kemanusiaan," tambah Nweke.
Adalah Bloomberg yang menurunkan laporan tersebut mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Permintaan telah dibuat oleh Departemen Keuangan dan Luar Negeri AS ketika pemerintah mencoba untuk mempertahankan tekanan pada Rusia, tetapi pada saat yang sama menghindari bencana ekonomi global," tulis kantor berita itu seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (8/11/2022).
Sebuah sumber mengatakan kepada Bloomberg bahwa Washington telah meminta layanan seperti penyelesaian dolar AS, transfer pembayaran, dan pembiayaan perdagangan untuk perusahaan Rusia yang dibebaskan dari aspek-aspek tertentu dari sanksi, termasuk raksasa gas Gazprom dan produsen pupuk Uralkali dan PhosAgro.
Akibatnya, bank-bank Amerika terbesar saat ini “terperangkap dalam tarik-menarik” antara pemerintahan Biden dan Kongres, yang menuntut tindakan lebih keras terhadap Moskow.
Sanksi tersebut mencegah bank-bank AS memberikan layanan kepada entitas dan orang yang masuk daftar hitam, dengan pelanggaran yang dapat dihukum dengan denda miliaran dolar.
CEO bank investasi JPMorgan Chase, Jamie Dimon, dilaporkan ditegur pada sidang kongres pada bulan September setelah perusahaannya yang diduga menggunakan celah dalam rezim sanksi untuk tetap bekerja dengan Rusia.
“Kami mengikuti instruksi dari pemerintah Amerika ketika mereka meminta kami untuk melakukannya,” jawab sang bankir.
Ketika membahas masalah ini oleh Bloomberg, juru bicara Departemen Keuangan AScmengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan panduan kepada bank, mengklarifikasi bahwa kegiatan dalam bantuan kemanusiaan, energi, dan pertanian diizinkan. Sedangkan pihal JPMorgan dan Citigroup menolak berkomentar.
“Kongres perlu memahami ini - pemerintah AS belum memberlakukan embargo komprehensif dengan Rusia, masih ada kantong bisnis yang diizinkan,” kata Nnedinma Ifudu Nweke, seorang pengacara yang berspesialisasi dalam sanksi ekonomi AS di Akin Gump Strauss Hauer & Feld LLP.
"Departemen Keuangan akan terus mengadakan pertemuan untuk mendidik bank tentang kantong-kantong transaksi yang diizinkan, terutama di ruang kemanusiaan," tambah Nweke.
(ian)