Jack the Ripper, Pembunuh Sadis Perenggut Nyawa 5 Wanita di London
loading...
A
A
A
LONDON - Jack the Ripper adalah nama samaran pembunuh berantai yang terjadi di London . Ini menjadi salah satu misteri pembunuhan paling menyita perhatian di dunia hingga saat ini. Sejumlah buku dan film berdasarkan kisah ini pernah muncul.
Kasus pembunuhan berantai ini terjadi pada 3 April 1888 hingga 13 Februari 1891 dan menjadi salah satu kasus yang terkenal di London hingga saat ini. Pembunuhan tersebut terkenal dengan sebutan ‘Pembunuhan Whitechapel’.
Baca Juga: Beijing Vonis Mati 'Jack The Ripper' China
Korban dari Jack the Ripper disebut ‘lima kanonik’ yang terdiri dari lima korban, yaitu Mary Ann Nicholas (tubuhnya ditemukan pada 31 Agustus), Annie Chapman (ditemukan 8 September), Elizabeth Stride (ditemukan 30 September), Catherine Eddowes (ditemukan 30 September), dan Mary Jane Kelly (ditemukan pada 9 November). Menurut asumsi umum, kelima korban tersebut merupakan pelacur, kecuali Mary Jane Kelly yang dibunuh saat sedang mencari jalan.
Dalam setiap aksinya, leher korban dipotong dan tubuhnya dimutilasi. Hasil mutilasi tersebut menunjukkan bahwa pelaku sudah ahli dengan anatomi manusia. Beberapa organ vital pada setiap korban juga hilang dan tubuh ditemukan berantakan. Bahkan salah satu dari korban ditemukan hanya dengan satu ginjal saja, diduga itu dicuri oleh pelaku. Sebagian besar korban juga memiliki garis luka miring di tenggorokan. Kasus mutilasi ini menjadi salah satu yang paling sadis di dunia.
Sebenarnya hingga kini pelaku pembunuhan tersebut tidak berhasil diidentifikasi, meski banyak orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Ketika itu polisi sulit mengidentifikasi dan melakukan investigasi TKP karena tidak ditemukannya senjata pembunuhan atau barang bukti lainnya. Pembunuhan juga dilakukan pada malam hari sehingga jarang orang yang berlalu lalang saat itu. Pembunuhan yang dilakukan pada malam hari juga menjadi alasan kenapa pelaku membunuh pada pelacur.
Baca Juga: Perkosa dan Bunuh 11 Wanita, 'Jack the Ripper' China Dieksekusi
Asal nama Jack the Ripper bermula dari serangkaian catatan ejekan yang diterima pihak kepolisian dari seseorang yang menyebut dirinya Jack the Ripper dan mengaku sebagai pelaku aksi pembunuhan tersebut. Sejak itulah nama Jack the Ripper jadi mendunia sebagai nama samaran pembunuh berantai tahun 1888.
Salah satu orang yang diduga menjadi pelaku kasus ini adalah Montague Druitt yaitu seorang pengacara dan guru yang tertarik dalam operasi. Ia menghilang setelah pembunuhan terakhir, namun kemudian ditemukan tewas. Selain itu, ada informasi yang menyatakan bahwa Francis Tumblety, seorang pemuda Amerika, yang menjadi pelaku. Ia datang ke London 2 bulan sebelum pembunuhan pertama terjadi. Kemudian masih ada beberapa orang lainnya yang dituduh menjadi pelaku.
Investigasi terus dilakukan polisi dengan mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa orang yang diduga adalah pelaku aksi ini. Ada lebih dari 2.000 orang diwawancarai, 300 orang diinvestigasi, dan 80 di antaranya ditahan. Polisi dari berbagai wilayah di London ikut dikerahkan untuk mengusut kasus ini.
Kasus pembunuhan berantai ini terjadi pada 3 April 1888 hingga 13 Februari 1891 dan menjadi salah satu kasus yang terkenal di London hingga saat ini. Pembunuhan tersebut terkenal dengan sebutan ‘Pembunuhan Whitechapel’.
Baca Juga: Beijing Vonis Mati 'Jack The Ripper' China
Korban dari Jack the Ripper disebut ‘lima kanonik’ yang terdiri dari lima korban, yaitu Mary Ann Nicholas (tubuhnya ditemukan pada 31 Agustus), Annie Chapman (ditemukan 8 September), Elizabeth Stride (ditemukan 30 September), Catherine Eddowes (ditemukan 30 September), dan Mary Jane Kelly (ditemukan pada 9 November). Menurut asumsi umum, kelima korban tersebut merupakan pelacur, kecuali Mary Jane Kelly yang dibunuh saat sedang mencari jalan.
Dalam setiap aksinya, leher korban dipotong dan tubuhnya dimutilasi. Hasil mutilasi tersebut menunjukkan bahwa pelaku sudah ahli dengan anatomi manusia. Beberapa organ vital pada setiap korban juga hilang dan tubuh ditemukan berantakan. Bahkan salah satu dari korban ditemukan hanya dengan satu ginjal saja, diduga itu dicuri oleh pelaku. Sebagian besar korban juga memiliki garis luka miring di tenggorokan. Kasus mutilasi ini menjadi salah satu yang paling sadis di dunia.
Sebenarnya hingga kini pelaku pembunuhan tersebut tidak berhasil diidentifikasi, meski banyak orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Ketika itu polisi sulit mengidentifikasi dan melakukan investigasi TKP karena tidak ditemukannya senjata pembunuhan atau barang bukti lainnya. Pembunuhan juga dilakukan pada malam hari sehingga jarang orang yang berlalu lalang saat itu. Pembunuhan yang dilakukan pada malam hari juga menjadi alasan kenapa pelaku membunuh pada pelacur.
Baca Juga: Perkosa dan Bunuh 11 Wanita, 'Jack the Ripper' China Dieksekusi
Asal nama Jack the Ripper bermula dari serangkaian catatan ejekan yang diterima pihak kepolisian dari seseorang yang menyebut dirinya Jack the Ripper dan mengaku sebagai pelaku aksi pembunuhan tersebut. Sejak itulah nama Jack the Ripper jadi mendunia sebagai nama samaran pembunuh berantai tahun 1888.
Salah satu orang yang diduga menjadi pelaku kasus ini adalah Montague Druitt yaitu seorang pengacara dan guru yang tertarik dalam operasi. Ia menghilang setelah pembunuhan terakhir, namun kemudian ditemukan tewas. Selain itu, ada informasi yang menyatakan bahwa Francis Tumblety, seorang pemuda Amerika, yang menjadi pelaku. Ia datang ke London 2 bulan sebelum pembunuhan pertama terjadi. Kemudian masih ada beberapa orang lainnya yang dituduh menjadi pelaku.
Investigasi terus dilakukan polisi dengan mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa orang yang diduga adalah pelaku aksi ini. Ada lebih dari 2.000 orang diwawancarai, 300 orang diinvestigasi, dan 80 di antaranya ditahan. Polisi dari berbagai wilayah di London ikut dikerahkan untuk mengusut kasus ini.